Rabu, 07 September 2016

Misteri Tritunggal



Ada suatu cerita mengenai misteri Tritunggal dari riwayat hidup St. Agustinus.

Pada suatu hari Agustinus berjalan-jalan di suatu pantai sambil memutar otak untuk memecahkan misteri Allah Tritunggal. Pada waktu itu ia bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang membuat lubang di pasir pantai. Agustinus bertanya kepada anak itu: “Nak, apa yang sedang engkau buat di tepi pantai ini?” Anak itu menjawab: “Saya sedang menggali lubang untuk mengisi semua air laut itu ke dalamnya!” 



Agustinus berkata: “Bagaimana mungkin air laut yang begitu banyak dapat di isi ke dalam lubang yang kecil itu?” Lalu anak itu menjawab: “Bagaimana mungkin misteri Tritunggal yang demikian agung dapat masuk ke dalam otak tuan yang demikian kecil itu…!” Lalu anak kecil itu hilang.


Pokok utama iman kita tentang Tritunggal ialah bahwa Allah memberikan diri-Nya kepada manusia. Dan pemberian diri Allah itu secara sempurna dilaksanakan dalam diri Yesus Kristus dan oleh Roh Kudus. Misteri Tritunggal merupakan rangkuman seluruh karya keselamatan Allah.

Allah bukan sekedar teori/rumusan yang perlu kita pahami dan jelaskan secara ilmiah tetapi soal iman yang patut kita syukuri dalam hidup ini. Karya Allah Trinitas ini dulu, sekarang dan selama-lamanya akan selalu kita alami dalam hidup ini.

Wujud Trinitas Allah ini secara aktual sebenarnya dapat dialami secara nyata dan konkrit setiap hari dalam hidup orang beriman, yakni: 

Karya khas dari Bapapenciptaan
Karya khas Puterapenebusan
Karya khas Roh Kudusmenguduskan dan membimbing

Kita patut beryukuri karena telah dipanggil menjadi umat-Nya. Sehingga dalam menjalani ziarah ini tidak bergantung pada hikmat manusia tetapi pada kekuatan Allah Tritunggal; dengan adanya kompas (Tuhan Yesus Kristus sendiri), peta (Firman Tuhan dan ajaran-ajaran resmi Gereja Katolik), dan penasehat yang luar biasa yaitu Roh Kudus.

(Sumber: Warta Paroki GYB tgl 3 Juni 2007 No. 22 tahun IX/2007).