Selasa, 06 September 2016

Bunda Maria selalu melindungi kita

Ada seorang ibu yang merasa putus asa dengan kehidupan keluarganya. Sehingga dia memutuskan akan pulang ke kotanya. Suatu saat dia konseling dengan Ibu Sugiarto ... akhirnya kami melayani pelepasan.



Pada saat proses pelepasan, terjadi dialog antara saya dengan roh yang mendiami ibu tersebut. Katanya: “Kamu siapa?” Jawab saya: “Anak Tuhan, Tuhan Yesus.” Saya balik bertanya: “Kamu siapa?” Jawabnya: “Aku dukun, orang pinter dari orang Dayak, namaku X.” 

Saya bertanya lagi: “Kenapa kamu mengganggu keluarga ini?” Jawabnya: “Aku disuruh si A mengerjakan ini.” Kenapa kamu mau mencelakakan anak-anak Tuhan?” Jawabnya: “ Aku butuh uang.” 

Apa yang kamu taruh di tubuhnya?” Jawabnya: “Aku taruh jarum di dalam rahimnya, sehingga ibu ini selalu pendarahan. Dan aku juga taruh di dalam hatinya pisau pada ibu ini dan suaminya. Agar keluarga itu selalu bertengkar dan tidak ada damai di hatinya.” 

Akhirnya saya bertanya lagi: “Kamu mau keluar apa nggak!” Jawabnya: “Selama ini aku belum pernah terkalahkan. Jika memang kamu lebih kuat dari aku, aku mau ke luar.” 

Kami berdoa dan berdoa ... akhirnya dia menyerah dan mau ke luar. Tapi sebelum keluar dia berkata: “Aku mau berguru kepadamu. Dan siapa perempuan yang selalu melindungi ibu ini? Sehingga aku tak berhasil untuk menyantetnya.” 

Jawab saya: “Bergurulah pada guruku, yaitu “Yesus Kristus” Datanglah ke gereja di tempatmu tinggal. Perempuan itu adalah Bunda kami, Bunda Yesus.”

Karena dukun X gagal menjalankan misinya, maka barang-barang yang dikirim tersebut mengenai orang yang menyuruhnya (ibu ini mendengar cerita dari tetangganya yang lain bahwa si A mengalami sakit yang luar biasa pada saat dia dilepaskan dari kuasa-kuasa kegelapan).

Setelah pelepasan, ibu ini tidak membentengi dirinya dengan firman Tuhan, sehingga ada dukun lagi dari Kalimantan yang masuk ke dalam tubuhnya. Tujuannya sama, mau mencelakakan dan membunuh keluarga ini, hanya karena saingan bisnis yang omsetnya tidak sampai puluhan juta rupiah.

Pada saat proses pelepasan, terjadi dialog antara saya dengan roh yang mendiami ibu tersebut. Katanya: “Kamu siapa?” Jawab saya: “Anak Tuhan, Tuhan Yesus. Kamu tahu apa nggak Yesus?” Jawabnya: “Nggak tahu.” “Kalau Bunda Maria tahu?” Jawabnya: “Nggak tahu.” “Di Kitab Sucimu kan ada.” Jawabnya: “Ya, tapi itu Nabi Isa, cuma nabi bukan Allah. Dan ibunya adalah Mariyam.”

Terjadilah proses yang sama seperti yang pertama. Sebelum roh itu menyerah kalah, dia bertanya: “Siapa perempuan yang selalu melindungi ibu ini?” Jawab saya: “Bunda kami, Bunda Yesus.”

Saya bertanya pada ibu tersebut: “Apakah ibu sering berdoa rosario?” Jawabnya: “Nggak! Tetapi yang sering berdoa rosario adalah mertua saya.”

Ternyata dalam dunia roh, roh-roh tersebut dapat melihat peranan Bunda Maria yang selalu melindungi kita. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 58/II/2009).