Rabu, 28 Oktober 2015

Yakup





Keunggulan Yakup atas kakaknya itu, sudah dikemukakan sebelum mereka lahir dan pada saat kelahiran mereka (Kej 25:21-26).

Yakup menjadi penerima janji Allah dan menjadi ahli waris tanah Kanaan berdasarkan panggilan-Nya (Rm 9:10-13). 



Mimpi Yakup: ‘Allah Abraham - Ishak akan menyertainya dan melindunginya kemanapun ... seperti yang dijanjikan-Nya’ (Kej 28:15). 



Yakup terbiasa hidup di bawah aturan atau hukum-hukum tertentu – simbol manusia Allah, sedangkan Esau saudara kembarnya suka tinggal di padang untuk memenuhi hobi/kesenangannya berburu – simbol manusia duniawi (Kej 25:27). 


Begitu pedulinya Yakup terhadap perkara rohani dan berkat-berkat yang terkandung di dalamnya, sehingga ia membeli hak kesulungan Esau dengan memberikan roti dan masakan kacang merah

Esau memandang ringan hak kesulungan (merupakan gambaran dari hak-hak rohani bagi orang percaya). 

Esau anak kesayangan ayahnya, Ishak (sudah tua dan matanya sudah kabur), berniat menyampaikan berkat kepadanya yang merupakan hak anak sulung, tetapi Yakup menyamar sebagai Esau untuk mendapatkan berkat itu.

“Allah akan memberikan kepadamu ... berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu ...”- berkat yang sudah diberikan Ishak tidak dapat ditarik kembali (Kej 27:1-33).

Untuk menghindari amarah Esau, Ribka mendapat izin dari Ishak supaya Yakup lari ke kampung asalnya di Padan Aram dengan alasan ‘betapa pentingnya Yakup menikah dengan anggota sukunya, untuk menghindari perkawinan campur.’ (Kej 28:1—5).

Setelah sebulan lamanya tinggal di Padan Aram, Yakup setuju bekerja bagi pamannya (Laban, saudara ibunya) untuk mendapatkan Rahel. Karena cintanya kepada Rahel, tujuh tahun dianggapnya seperti beberapa hari saja

Dengan alasan ‘tidak biasa di tempatnya mengawinkan adiknya lebih dahulu dari pada kakaknya (Lea)’, Laban menipu Yakup. Maka dibuat perjanjian lagi untuk mendapatkan Rahel (genap tujuh hari perkawinan dengan Lea, Rahel akan diberikannya sebagai upah, asal Yakup bekerja selama 7 tahun lagi (Kej 29:9-30).

Pada tahun permulaan perkawinannya Rahel mandul. Karena itu ia memberikan Bilha, budaknya kepada Yakup supaya melahirkan anak baginya. Budak mendapat status istri kedua, anak dapat diakui ahli waris jika diterima suami-istri (Kej 30:1-8). Akhirnya Rahel sendiri melahirkan Yusuf - anak kesayangan Yakup (Kej 30:22-24). 

Sesudah berakhir masa 14 tahun pengabdiannya untuk mendapatkan kedua istrinya, Yakup minta izin untuk pulang ke negerinya. Tetapi Laban tidak membiarkan dia pergi

Maka diadakan persetujuan lagi, yakni Yakup terus mengabdi kepada Laban dengan syarat: semua kambing domba dan ternak Laban yang tidak utuh warnanya menjadi milik Yakup. 

Dengan jalan ini Yakup dapat mengumpulkan bekal baginya untuk membiayai keluarganya di kemudian hari. 

Laban kembali melanggar persetujuan mereka. Ia memindahkan semua ternak yang mungkin dituntut oleh Yakup, tapi Yakup menuruti nasihat yang diterima dalam mimpi (Angkatlah mukamu dan lihatlah, bahwa segala yang jantan yang menjantani kambing domba itu bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang, sebab telah Kulihat semua yang dilakukan oleh Laban itu kepadamu) – dengan bijaksana mengubah kelicikan mertuanya itu menjadi keuntungannya tanpa melanggar persetujuan (Kej 30:25 - 31:12). 

Yakup memutuskan untuk kembali ke negerinya, dipengaruhi rasa permusuhan saudara Rahel dan pernyataan ilahi - ‘pulanglah ke negeri nenek moyangmu dan kepada kaummu, Aku akan menyertai engkau.’ 

Rahel maupun Lea mendukung rencana Yakup.

Yakup tidak memberitahukan kepada Laban, bahwa ia mau lari dengan segala harta miliknya. Pada hari ketiga ketika Laban tahu bahwa Yakup telah lari ... dikejarnya Yakup

Laban dan Yakup setuju membuat perjanjian – tidak bertindak keras terhadap istrinya dan tidak akan menikah lagi (Kej 31: 20-21, 50).

Di Mahanaim, Yakup berjumpa dengan malaikat-malaikat Allah. Sesudah itu ia menyuruh utusannya berjalan lebih dahulu mendapatkan Esau.

Di sungai Yabok, Yakup menyeberangkan kedua istrinya, kedua budaknya perempuan dan kesebelas anaknya serta segala harta miliknya. 

Lalu tinggallah Yakup seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing. Ketika orang itu melihat, bahwa ia tidak dapat mengalahkannya, ia memukul sendi pangkal paha Yakup

Lalu kata orang itu: “Biarlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing.” Sahut Yakup: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.”

Bertanyalah orang itu kepadanya: “Siapakah namamu?” Sahutnya: “Yakup.” Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakup, tetapi “ISRAEL”, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” (Kej 32:1-28).

Kelahiran Benyamin anak kedua Rahel menyebabkan kematian ibunya. Cinta abadi Yakup bagi Rahel diperlihatkan dengan mendirikan tugu di atas kuburannya (Kej 35:16-19).

Dua belas anak- anak lelaki Yakup (Kej 35:23-26

Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon, Dina (anak perempuannya) – anak-anak Lea

Gad, Asyeranak-anak Zilpa budak Lea 

Dan, Naftalianak-anak Bilha budak Rahel 

Yusuf, Benyaminanak-anak Rahel.

Lea dan Rahel pembangun keluarga Israel (Rut 4:11). Israel milik Allah (Gal 6:16).

Teladan Yakup:

Takut akan Tuhan (taat dan setia terhadap perintah, ketetapan dan hukum Tuhan; selalu menyembah Tuhan; mengambil istri dari anggota sukunya untuk menghindari perkawinan campur - Kej 28: 18; 35:7, 14; 28:2).

Mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan (dari segala sesuatu yang diberikan kepadanya, sepersepuluhnya selalu dipersembahkan - Kej 28:22).

Rendah hati (untuk dirinya sendiri dan mengajarkan juga pada keluarganya - ... ia sujud sampai ke tanah; merekapun sujud - Kej 33:3, 6-7).

Gagah perkasa (berasal dari Tuhan - ... ia tidak dapat dikalahkan - Kej 32:25)

Bijaksana (menghadapi masalah Dina dan Sikhem - Kej 34)

Pesta Yakup bapa bangsa: 5 Februari

(Sumber: Warta KPI TL No. 33/I/2007; Esau, Mansor Oktober 2006 No. 103 Tahun IX; Ensiklopedi Alkitab Masa Kini; Orang Kudus Sepanjang Masa, Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM).

Artikel terkait


[Kej 32:22-32] Yakub bergulat dengan Allah dan manusia