Jumat, 30 Oktober 2015

04.41 -

Silsilah Yesus Kristus

Kehamilan terjadi akibat adanya persetubuhan yaitu pertemuan antara sel sperma laki-laki dan sel telur perempuan. Begitu ada persetubuhan, maka sel telur mengalami proses fertilisasi/pembuahan dan terjadilah kehidupan dalam rahim perempuan dan darah terbentuk dalam janin itu. 

Janin mengembangkan darahnya sendiri setelah adanya pembuahan dari sel sperma laki-laki. Garis darah itu berasal dari laki-laki. Kalau tidak ada laki-laki yang terlibat, maka tidak ada darah bagi si janin. Oleh karena itu, kita sering melihat bahwa pada umumnya manusia menyebutkan keturunannya berdasarkan garis laki-laki. 

Ketika bayi mulai bertumbuh dalam rahim, bayi dipisahkan dari ibunya dengan placenta. Darah sang ibu hanya berada di luar placenta dan melalui proses osmosis, segala nutrisi penting dan oksigen masuk ke dalam aliran darah sang bayi. Darah sang ibu sendiri tidak masuk ke dalam placenta dan bersikulasi kembali ke seluruh tubuh sang ibu. 

Jadi kesimpulannya sang bayi menerima nutrisi dan oksigen dari darah sang ibu tapi tidak menerima satu tetes darahpun dari sang ibu.

***
Hidup manusia ada di dalam darahnya (Im 17:11). Darah merupakan zat yang sangat unik – sesungguhnya adalah jaringan hidup yang perlu bersikulasi, memerlukan udara (Oksigen). Kalau darah tidak bersikulasi, maka kita akan mati.

Tubuh Adam dengan cairan darah yang siap menjadi hidup setelah dihembuskan nafas hidup oleh Allah (Kej 2:7). Jadi kehidupan Allah itu dimasukkan ke dalam darah manusia sehingga manusia berada dalam taraf yang sama yaitu menjadi makhluk roh (Yer 37:14); karena Allah itu Roh sumber hidup (2 Kor 3:17).

Adam diciptakan Allah untuk hidup kekal, tetapi karena dosa mencemari darahnya ia hidup hanya 930 tahun (mungkin kita berpikir 930 tahun terlalu lama, tapi dibanding dengan kekekalan angka itu tidak ada artinya).

Manusia pertama Adam menjadi makhluk hidup berasal dari debu tanah – yang alamiah. Semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam. Adam yang terakhir menjadi roh yang menghidupkan berasal dari sorga – yang rohaniah. Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus (1 Kor 15:45-49, 22).

Ada dosa dalam darah manusia. Manusia dikatakan berdosa bukan karena perbuatannya tapi karena sifat hakikinya. Perbuatan dosa itu hanyalah manifestasi dari keberadaan manusia yang berdosa.

***
Kalau Yesus pun dilahirkan melalui persetubuhan antara Yusuf dan Maria, maka Dia menjadi sama dengan kita semua, orang berdosa tidak dapat menebus manusia karena darah manusia sudah mengandung kematian. Hanya orang yang tidak berdosa yang dapat menebus orang berdosa.

Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? (Luk 6:39).

***
Kata malaikat Gabriel kepada Maria: “Jangan takut, hai Maria sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan merlahirkan seorang anak laki-laki ... Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadanya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakup sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan … Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah (Luk 1:30- 35).

Bagaimana janin bisa terbentuk dalam rahim perawan Maria? Maria menyimpan firman Tuhan seperti yang malaikat Gabriel sampaikan bahwa ia akan mengandung. Maria percaya dan ia membuahi firman Tuhan (Firman telah menjadi daging yaitu janin yang ada di rahim Maria – Yoh 1:14).

Jadi darimana Yesus menerima darah-Nya berhubung tidak ada persetubuhan yang terjadi? Hanya ada satu tempat darah-Nya berasal yaitu dari sorga. 

Apa yang ada dari dunia ini sudah terpolusi dosa, sedangkan apa yang dari sorga adalah kudus dan tidak berdosa.

Yesus datang bukanlah membawa agama yang mengajarkan cara berbuat baik untuk menuju sorga. Yang Ia bawa adalah hidup-Nya dan Ia menawarkan hidup itu lewat darah-Nya. Oleh karena itulah, Ia rela disalib supaya darah-Nya bisa menggenangi bumi ini dengan hidup-Nya. 

Keselamatan itu hanya terbuka bagi orang yang mau menerima-Nya. Tapi barangsiapa yang menolak-Nya, mereka tetap berada dalam kematian meskipun secara lahiriah hidup.

Dipemandangan Allah, kita itu menerima tranfusi darah Yesus bila kita menerima-Nya sebagai Juruselamat – bukan tranfusi secara fisik melainkan secara roh

Iblis tidak bisa menuduh lagi saudara sebagai orang berdosa karena yang membenarkan saudara itu bukan perbuatan baik melainkan darah Yesus.

... perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku (1 Kor 11:25)

***

Silsilah dalam Kitab Matius dimulai dari Abraham sampai Daud, sedang Kitab Lukas dimulai dari Adam sampai Daud, maka silsilah terpecah menjadi dua antara anak-anak Daud, yaitu Natan (Luk 3:31) dan Salomo (Mat 1:6). 

Kemudian baik Matius maupun Lukas sama-sama menyebutkan Yusuf (Mat 1:16; Luk 3:23) sebagai anak Natan dan Salomo. Padahal, dari silsilah Natan akan melahirkan Maria dan dari silsilah Salomo akan melahirkan Yusuf. 

Pada umumnya, pencatatan silsilah dalam Alkitab itu didasarkan atas garis keturunan dari pihak laki, sehingga nama Maria tidak terlalu penting ditulis dalam garis silsilah. Nama Yusuf dipakai karena dianggap sebagai kepala keluarga. Bila kita gabungkan silsilah dalam Matius dan Lukas, maka kedua-duanya saling melengkapi - tidaklah menunjukkan perbedaan.

Yusuf bukanlah ayah secara biologis dari Yesus (menurut anggapan orang – Luk 3:23), karena Yekhonya (nenek moyang Yusuf) sudah dikutuk Tuhan (seorang pun dari keturunannya tidak akan berhasil duduk di atas takhta Daud – Yer 22:28-30). Jadi melalui garis Marialah, Matius mencatat Yesus mewarisi takhta Daud.

(Sumber: Warta KPI TL No. 35/III/2007; Silsilah Yesus Kristus, Jamahan edisi 110/X/Oktober 2006; Keajaiban Kelahiran-Nya, Jamahan edisi 88/VIII/Desember 2004 + edisi 89/IX/Januari 2005).