03.22 -
*Pikiran*
Saya Sehat! Saya Sukses! Yes!
Pada dasarnya setiap orang memiliki “rasa percaya diri” . Rasa percaya diri yang berkembang menjadi keyakinan akan memberikan rasa tenang dan tentram serta menghasilkan kesehatan jasmani dan rohani.
Tetapi sering kali kita dalam melihat kehidupan ini sepotong-sepotong, sehingga gambaran yang diperoleh tidak lengkap dan membuat pesimis.
Saya sehat! Saya sukses! Yes! Afirmasi ini jika diyakini dan diucapkan berulang kali akan dapat menjadi kekuatan pikiran yang dahsyat sehingga keinginan kita untuk memiliki kesehatan prima dan meraih sukses dapat benar-benar terwujud – bagaikan komputer yang hebat di dunia.
Untuk mencapai yang kita inginkan, harus memiliki keinginan yang kuat dan konsisten dan yang realistis untuk dapat dicapai.
Keinginan yang terfokus akan membantu energi untuk merealisasikan apa yang diinginkan. Maka jangan menunda-nunda, karena tanpa tindakan nyata seseorang tidak akan pernah dapat mewujudkan keinginan menjadi kenyataan.
Ada beberapa sikap mental negatif (takut, cemas, pesimis, ragu-ragu, rasa khawatir tidak berhasil, merasa tidak mampu) yang mendorong timbulnya rasa malas sehingga menunda- nunda apa yang harus dikerjakan.
Pikiran dan rasa, jaringan syaraf dan tubuh – saling berkaitan.
Emosi mempengaruhi jaringan syaraf
jaringan syaraf mempengaruhi tubuh.
Demikian pekanya jaringan syaraf sehingga apa yang kita pikirkan/rasakan dapat langsung mempengaruhi syaraf. Apabila kita selalu berpikir, “Saya sakit”, maka syaraf-syaraf menjadi tegang dan terganggu. Dan akhirnya benar-benar menjadi penyakit pada tingkat fisik.
Ucapan-ucapan bahwa suatu penyakit tidak dapat disembuhkan dapat membuat seorang penderita putus asa, sehingga mulai mempercayai ketidakberdayaannya melawan penyakit – metode penyembuhan manapun tidak akan banyak membantu dirinya.
Sebaliknya, jagalah ketenangan dan kejernihan pikiran. Kesehatan mental dan emosi, karena apa yang kita rasakan/pikirkan dapat menentukan kesehatan/kesuksesan kita secara keseluruhan.
Gunakan afirmasi untuk mengubah keyakinan-keyakinan negatif menjadi positif, pesimis menjadi optimis untuk menciptakan komunikasi yang menyenangkan, membahagiakan dan indah.
(Sumber: Warta KPI TL No. 26/VI/2006; Saya Sehat! Saya Sukses! Yes!, Drs. Psi. Nurhamidi, MBA, M.M.).