21.57 -
*Gereja*
Gereja Katolik: Satu, Kudus, Katolik, Apostolik
Namun demikian, bermula dari Reformasi Protestan pada tahun 1500, sekonyong-koyong, dengan sangat menyedihkan, kekristenan terpecah-pecah menjadi banyak sekte.
Kaum pemrotes ini (yang kemudian dikenal sebagai Protestan) menolak iman Katolik dan melepaskan diri dari Gereja. Mereka mendirikan gereja-gereja baru dengan hukum-hukum baru serta pemimpin-pemimpin baru.
Banyak di antara sekte-sekte ini, seiring dengan perjalannya waktu, akhirnya terpecah belah lagi menjadi sekte-sekte baru yang saling tidak bersesuaian satu dengan yang lainnya.
Hingga saat ini, tercatat kurang lebih 30.000 sekte Protestan yang berbeda, masing-masing percaya akan ajaran mereka masing-masing, saling bertentangan satu dengan lainnya.
Sementara itu, tetap hanya ada satu Gereja Katolik Roma; yang tetap satu dalam iman dan kepercayaan setelah 2000 tahun lamanya.
Yang menjadikan Gereja Katolik unik adalah keempat “sifat” atau ciri-ciri hakikat Gereja, yaitu:
1. Satu – Rm 12:5, 1 Kor 10:17, KGK 813-822
Semua anggotanya mempraktekkan satu iman, satu dalam komuni, dan dibawah Kepala Gereja yang satu, yaitu Paus (mewakili Kepala Gereja yang tidak kelihatan, yaitu Yesus Kristus – Yoh 10:16).
Meskipun ada umat yang menyeleweng dari dokrin-dokrin yang diajarkan secara resmi, para guru-guru resmi Gereja/Bapa Suci Sri Paus/ para Uskup yang bersatu dengannya “tidak pernah mengganti dokrin apapun”.
2. Kudus – Ef 5:25-27, KGK 823-829
Karena pendiri-Nya Kudus; Gereja mengajarkan ajaran-ajaran-Nya yang kudus; yang memungkinkan kita menjadi kudus (1 Ptr 1:15).
Yesus Kristus, Kepala Gereja yang tak nampak, menyatakan kekudusan-Nya lewat ajaran-ajaran-Nya yang murni dan tanpa salah, yang Ia wartakan semasa hidup-Nya di dunia, dan lewat mujizat-mujizat, serta tindakan-tindakan tanpa cela yang dilakukan-Nya.
Seperti orang banyak pada zaman-Nya telah menyatakan, hanya Tuhan Sendirilah, yang dapat melakukan hal-hal demikian.
Yesus menghendaki agar kita mengikuti-Nya (Mat 5:48), dan melalui Gereja dan ketujuh Sakramen yang Ia tetapkan,
Yesus menunjukkan jalan-Nya kepada kita. Seperti kepala memimpin tubuh, demikian juga Yesus memimpin Tubuh-Nya, yaitu Gereja, yang memungkinkan kita, melalui Dia, menjadi kudus dan dengan demikian mewarisi hidup yang kekal (Rm 8:17).
Setiap Sakramen dan setiap ajaran Gereja mendekatkan kekudusan ke dalam jangkauan kita, seperti telah dibuktikan oleh begitu banyak para kudus dalam Gereja Katolik. Ini tidak berarti setiap anggota juga selalu kudus (ada yang baik dan buruk – Yoh 6:70).
3. Katolik (= universal) – Mat 28:19-20, KGK 830-856
Selama 2000 tahun Gereja Katolik telah menjalankan Amanat Agung dan Ia menginginkan kita semua menjadi anggota keluarga-Nya yang universal (Gal 3:28).
4. Apostolik - Ef 2:19-20, KGK 857-865
Karena Dia menunjuk para Rasul (= apostolos) untuk menjadi pemimpin-pemimpin Gereja yang pertama, dan para pengganti mereka sebagai pemimpin-pemimpin dimasa depan.
Para Rasul adalah uskup-uskup yang pertama, dan sejak abad pertama, ada urutan-urutan uskup-uskup Katolik yang dengan setia meneruskan apa yang diajarkan para Rasul kepada umat Kristen pertama melalui Kitab Suci dan Tradisi Lisan (2 Tim 2:2).
(Sumber: Warta KPI TL No. 25/V/2006 » Gereja Katolik: Satu, Kudus, Katolik, Apostolik, Vacare Deo edisi Jan/Tahun VI/2004; 4 Tanda Gereja Sejati, Vacare Deo edisi Mei/Tahun V/2003).