Rabu, 03 Juni 2020

08.04 -

2 Ptr 12-15a, 17-18

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Selasa, 2 Juni 2020: Hari Biasa IX - Tahun A/II (Hijau)
Bacaan: 2 Ptr 12-15a, 17-18; Mzm 90:2, 3-4, 10, 14, 16; Mrk 12:13-17


Yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan (1A) LANGIT YANG BARU dan BUMI YANG BARU, di mana TERDAPAT KEBENARAN. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan (1B) TAK BERCACAT dan TAK BERNODA DI HADAPAN-NYA, dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat.

Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam keSESATan orang-orang yang TAK MENGENAL HUKUM, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. 

Tetapi (2) bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.


Renungan


Sikap batin

(1A) Jika kita selalu bersatu dengan Tuhan pencipta kita maka kita akan melihat langit dan bumi yang baru, yang di dalamnya ada kebenaran. Ketika kita mengetahui kebenaran, kebenaran itu akan memerdekakan kita (Yoh 8:32). Jadi, di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya (Yes 32:17). 

Berkat damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal (Flp 4:7) inilah yang memampukan kita untuk melakukan kehendak-Nya, hidup berpadanan dengan Injil Kristus (Flp 1:27). (1B) Syaratnya: hidup sebagai orang kudus (Mzm 24:3-4). 

(2) Jika sikap batin kita penuh dengan pertobatan maka kita akan berdamai dengan Allah, sesama, diri sendiri dan dengan alam semesta seperti St. Fransiskus Asisi, kita akan bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.