Selasa, 21 April 2020

07.53 -

Perlindungan Allah



Fenomena yang sedang marak hari-hari ini adalah virus Covid 19. Ada cukup banyak orang yang menjadikan Mazmur 91 sebagai mantra, kita harus tahu bahwa Mazmur ini adalah firman Tuhan. Apa yang dimaksud dengan firman Tuhan? Firman Tuhan adalah Allah (Yoh 1:1; 1 Tim 6:3 » Perkataan Tuhan kita Yesus Kristus, perkataan sehat). Jadi, Mazmur 91 bukan mantra, kalau kita baca, pasti kita akan terhindar dari segala-galanya. 

Marilah kita belajar dari Mzm 91:1-16

Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, (3) Allahku, yang kupercayai." 

Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. 

Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. 

Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga. 

"Sungguh, (1) hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab (2) ia mengenal nama-Ku. Bila (4) ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku." 

» Perlindungan Allah tidak terjadi secara otomatis. Jika kita tidak melakukan bagian kita maka janji-Nya tidak tergenapi dalam hidup kita. 

Bagian kita adalah 

(1) Bukti bahwa jiwa kita melekat kepada-Nya: kita menuruti semua perintah-Nya (Mzm 63:9; 1 Yoh 5:3). Jadi, janganlah kita melekat dengan dunia (1 Yoh 2:15-16 » mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya, semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup). 

(2) Cara mengenal nama-Nya: membaca Kitab Suci mulai dari Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu. Jika sudah selesai membaca satu kali, hendaknya diulangi lagi sampai Tuhan memanggil kita pulang. Siapa yang melekat pada Taurat memperoleh kebijaksanaan (Sir 15:1). Karena kita sudah mengenal-Nya, maka kita berani percaya (3; Sir 33:3 » Orang yang berpengertian akan percaya pada hukum Taurat, dan Taurat adalah kepercayaannya sama seperti firman dari undi suci) dan berseru-seru kepada-Nya (4). 

Doa harus menyertai pembacaan Kitab Suci, supaya terwujudlah wawancara antara Allah dan manusiaSebab kita berbicara dengan-Nya bila berdoaKita mendengarkan-Nya bila membaca amanat-amanat ilahi (Ambrosius, KGK 2653). 

Ada banyak orang Kristen yang sombong, mereka tidak mau taat pada pemerintah untuk stay home dan memakai masker ketika berada di luar rumah. Mereka berpikir sudah beriman, dengan membaca Mazmur 91. Ingatlah! Kita harus tunduk pada pemerintah, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah (Rm 13:1). 

Jadi, jangan hanya satu hal yang dilakukan dan yang lain diabaikan (Mat 23:23). Beriman adalah taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik (Tit 3:1). Orang yang takut akan Tuhan tidak kena malapetaka, sebaliknya bahkan di dalam pencobaan ia terus diluputkan-Nya (Sir 33:1). 

(Sumber: Warta KPI TL No.180/IV/2020 » Renungan KPI TL Tgl 19 Maret 2020 - WA wabah Corona, Dra Yovita Baskoro, MM)