Rabu, 16 Oktober 2019

2 Raj 5:14-17

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Minggu, 13 Oktober 2019: Hari Minggu Biasa XXVIII, Hari Minggu Evangelisasi - Tahun C/I (Hijau
Bacaan: 2 Raj 5:14-17; Mzm 981,2-3ab, 3cd-4; 2 Tim 2:8-13; Luk 17:11-19


Naaman, panglima raja Aram sakit kusta. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: (2A) "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."

Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: (1)"Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.

Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." (2 Raj 5:1, 10-13).

Maka (2B) turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: (3A) "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!" 

Tetapi Elisa menjawab: "Demi Tuhan yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa." Dan walaupun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolak.

Akhirnya berkatalah Naaman: "Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah sebanyak muatan sepasang bagal, sebab (3B) hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada Tuhan."


Renungan


1. Berkat - harus diperjuangkan dan diusahakan

Setiap orang beriman selalu dianugerahi berkat oleh Allah, entah berkat rohani maupun jasmani. Berkat itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus terus-menerus diperjuangkan dan diusahakan. Dengan demikian berkat dan pertolongan Tuhan menyatu dalam usaha dan kerja kita.

(1) Kita tidak bisa memaksakan Tuhan untuk memberikan berkat yang kita inginkan. Tetapi percayalah, Allah selalu memberikan berkat-Nya sesuai dengan rencana-Nya (2AB).

Sikap kita hendaknya seperti Naaman, melihat hal positif dalam perkataan Allah lewat Nabi Elisa. Andaikata Naaman tetap pada pendiriannya, tidak mau membenamkan dirinya di Sungai Yordan yang dikenal kotor, maka mujizat tidak akan pernah terjadi. 

(3AB) Mujizat ini menghasilkan pertobatan sehingga Naaman mengenal Allah yang benar dan memampukannya menyembah Allah.

Jadi, temukanlah berkat Tuhan dalam diri kita, apapun berkat yang diberikan oleh-Nya, entah sesuai atau tidak dengan keinginan kita. Bersyukurlah senantiasa! Sebab semuanya itu selalu bermanfaat bagi kita.