01.05 -
SP Matius
Mat 25:14-30
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Sabtu, 1 September 2018: Hari Biasa XXI - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: 1 Kor 1:26-31; Mzm 33:12-13. 18-19, 20-21; Mat 25:14-30
Sabtu, 31 Agustus 2019: Hari Biasa XXI - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: 1 Tes 4:9-11; Mzm 98:1, 7-8, 9; Mat 25:14-30
"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, (1) masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi (2) hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: (3A) Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: (3B) Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
Maka jawab tuannya itu: (3C) Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, (4) supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Renungan
1. Kembangkanlah talentamu
(1) Allah telah mengetahui kemampuan setiap kita. (2) Mengapa? Ia kurang mengasihi tuannya, sehingga hatinya tidak terdorong melakukan apapun untuk menyenangkan hati tuannya itu.
Talenta adalah ‘barang titipan’ dari Tuhan, bukan milik kita sendiri, dan kita hanyalah pengelolanya saja. Untuk mengelolanya diperlukan pengorbanan.
Tuhan telah memberikan kesempatan kepada kita untuk mengembangkan talenta itu di sepanjang hidup kita. Panggilan ini berupa berkat-berkat jasmani, maupun karunia-karunia rohani, terutama karunia cinta kasih untuk memuliakan nama Tuhan.
Jika kita mengasihi Tuan kita (Tuhan), hendaknya kita berjuang sekuat tenaga untuk menyenangkan hati-Nya, dengan menggunakan pemberian-Nya, mengembangkannya, dan mempersembahkan kembali kepada-Nya.
2. Tujuan dikaruniai talenta
Dalam perumpamaan tentang talenta ini Yesus bukan ingin berbicara semata-mata tentang talenta dalam arti ukuran uang 6000 dinar, Yesus menggunakan perumpaman talenta untuk menjelaskan tugas dan tanggung jawab kita sebagai hamba dalam konteks kerajaan Allah.
(1) Tuhan mengetahui kemampuan kita sehingga Dia memberikan karunia talenta itu sesuai dengan kemampuan kita masing-masing (I Kor 12:11).
(3ABC) Tuhan tidak hanya menitipkan hartanya atau talenta-Nya begitu saja, Dia menuntut tanggung jawab kita untuk menggunakan dan mengembangkan talenta yang di berikan-Nya kepada kita. Dia tidak melihat jumlah dari yang kita dapatkan, tapi Dia melihat bagaimana sikap dan tanggung jawab kita untuk menggunakan talenta yang telah Dia berikan untuk kita.
(4) Talenta yang diberikan-Nya kepada kita itu mempunyai maksud, yaitu untuk memperluas kerajaan-Nya.
Tuhan memberikan kita talenta sebagai alat untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan-Nya di dunia, apapun juga talenta yang diberikan-Nya kepada kita haruslah kita pergunakan dengan tujuan untuk membangun kerajaan-Nya dan membangun sesama kita (1 Kor 14:26).