05.50 -
SP Matius
Mat 19:16-22
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Senin, 20 Agustus 2018: Pw St. Bernardus, Abas dan Pujangga Gereja - Tahun B/II (Putih)
Bacaan: Yeh 24:15-24; MT Ul 32:18-19, 20, 21; Mat 19:16-22; RUybs
Senin, 19 Agustus 2019: Hari Biasa XX - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Hak 2:11-19; Mzm 106:34-35, 36-37, 39-40, 43ab, 44; Mat 19:16-22
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (4B).
Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: (2B) "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata orang muda itu kepada-Nya: (2A) "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: (4A) (5) "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (3) Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab (1) banyak hartanya.
Renungan
1. Kekayaan yang sejati
(1AB, 2) Orang muda itu kaya dan cukup rohani. (3) Jika kita tidak mengerti ayat ini baik-baik, akan timbul pertanyaan dalam diri kita, apakah berarti orang Kristen tidak boleh memiliki kekayaan?
Kekayaan dapat menghambat untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Mat 19:23), karena:
1. Kekayaan dekat sekali dengan kesombongan.
Nada yang penuh dengan kesombongan (2A), Yesus sangat membenci kesombongan.
2. Kekayaan dekat sekali dengan ketamakan.
Bukan kekayaannya yang tidak boleh, bukan hartanya yang tidak boleh, tetapi Allah menentang ketamakan (3).
Ketamakan hanya membuat seseorang mementingkan dirinya sendiri, dapat membuat tangan seseorang seperti terantai dan tidak bisa menolong orang-orang yang lemah dan miskin, tidak lagi punya kasih bagi orang-orang yang membutuhkan. Sementara, Yesus mengajarkan agar kita hidup dalam kasih dan mengulurkan tangan kepada orang yang membutuhkan ( Mat 25:34-36).
3. Kekayaan yang sejati adalah kekayaan harta di sorga (4AB), ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya (Mat 6:20).
2. Kesempurnaan - berbagi kehidupan dengan sesama
(5) Menurut Yesus beriman yang benar tidak hanya sebatas patuh perintah atau hukum. Ketaatan pada hukum itu harus tampak dalam semangat berbagi kehidupan dengan sesama.
Beriman perlu melepaskan dari cinta diri yang berlebihan dan keterikatan pada harta duniawi. Kesempurnaan hidup menurut Yesus adalah melepaskan atau menjual ego kita agar sesama pun merasakan kesejahteraan yang teepancar dari kehidupan kita. Prinsipnya adalah jangan ada yang menderita di depan kita.
Yesus mengajarkan cara mengejar kesempurnaan yang sangat sederhana yakni saling berbagi kehidupan, entah itu rejeki jasmani atau kelebihan kualitas kepribadian. Semua yang kita miliki perlu diabadikan untuk kebaikan bersama. Apakah kita mampu?