Kamis, 23 Mei 2019

Kis 13:13-25

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya



Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi


Kamis , 16 Mei 2019: Hari Biasa Pekan IV Paskah - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 13:13-25; Mzm 89:2-3, 21-22, 25, 27; Yoh 13:16-20


Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.

Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: "Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!" 

Maka (*) bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. 

Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun.

Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. 

Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. 

Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.

Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. 

Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. 


Renungan


1. Wariskan sejarah iman kepada anak cucu kita

(*) Kesempatan baik ini tidak disia-siakan oleh Paulus untuk mewartakan Sejarah Keselamatan. Sejarah Keselamatan ini dianugerahkan oleh Allah kepada bangsa terpilih, yakni Israel. Sejarah Penyelamatan oleh Allah kepada bangsa Israel memuncak dalam diri Kristus Sang Juru Selamat yang rela mati di atas kayu salib namun dibangkitkan oleh Allah.

Menceritakan kisah perjalanan iman adalah hal yang sangat penting. Kisah Sejarah Keselamatan dari Allah kepada bangsa pilihan wajib dilanjutkan dan dihayati sebagai penyertaan Tuhan dalam hidup.

Hal ini juga perlu kita lakukan. Dengan menceritakan sejarah iman kita kepada anak cucu kita, maka iman mereka akan semakin bertumbuh mengakar dan harapan mereka kepada Kristus akan berkembang sehingga iman mereka mampu menghasilkan buah kasih.