Minggu, 28 April 2019

05.01 -

Yoh 5:17-30

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Rabu, 3 April 2019: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah - Tahun C/I (Ungu)
Bacaan: Yes 49:8-15; Mzm 145:8-9, 13cd-14, 17-18; Yoh 5:17-30


Tetapi Ia berkata kepada mereka: (*) "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga."

Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. 

Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.

Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.

Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.

Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.



Renungan


1. Allah tetap bekerja hingga sekarang ini

(*) Dari gambaran ini mau dinyatakan bahwa hak Allah untuk bekerja walau pun hari Sabat. Kegiatan utama Allah tidak dapat dihentikan dan tidak berlawanan dengan hukum Sabat dalam masyarakat Yahudi. 

Sebagai Allah yang hidup, maka Allah terus bekerja hingga saat ini. Allah yang bekerja itu dapat dinyatakan sebagai “penyelenggaraan Ilahi “, dapat dirasakan melalui hidup dalam terang Roh Kudus. Artinya ia hidup dalam kebenaran, dan mengalami sukacita dan damai sejahtera. Dengan demikian orang itu sudah mengalami kehadiran Allah. 

Kehadiran Allah dalam diri Yesus memperlihatkan “Kerajaan Allah sudah datang”. Kehadiran Allah seharusnya membawa kedamaian dan sukacita, dan bukan sebaliknya.
Oleh karena itu, penyelenggaraan Ilahi ini benar-benar dirasakan sekiranya kita hidup dalam kasih Tuhan, dalam arti yang sesungguhnya. 

Untuk itu kita perlu mengasah kepekaan rohani kita melalui olah rohani yang terus – menerus. Sebagaimana Allah terus bekerja hingga saat ini melalui diri Yesus, demikian pula kita harus bekerja mewartakan kabar suka cita itu melalui perbuatan-perbuatan baik kita.

Apakah dalam hidup ini kita juga sudah merasa kepanjangan tangan Tuhan? Artinya apakah yang kita dapatkan dari Tuhan juga kita bagikan kepada sesama kita. Itu semua akan terjadi apabila hidup iman kita terus bertumbuh dan berkembang.

Tuhan Yesus memberkati.