Senin, 29 April 2019

04.34 -

Mrk 9:2-13

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
  

Penanggalan liturgi

Sabtu, 23 Februari 2019: Pw St. Polikarpus, Uskup, Martir - Tahun C/I (Merah)
Bacaan: Ibr 11:1-7; Mzm 145:2-3, 4-5, 10-11; Mrk 9:2-13


Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu (1) Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu.

Maka nampaklah kepada mereka (2A) Elia bersama dengan (2B) Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. 

Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: (3) "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." 

Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorang pun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.

Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorang pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.

Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?" 

Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia."


Renungan


1. Kemuliaan Yesus

(1) Saat transfigurasi berlangsung, kemuliaan yang muncul berasal dalam diri Yesus yang terpancar keluar melingkupi seluruh tubuh-Nya.

(2AB) Kehadiran kedua tokoh penting dalam sejarah bangsa Israel, yang menandakan Yesus adalah penggenapan seluruh hukum Taurat dan nubuatan para nabi. Saat itu, mereka sedang berbicara dengan Yesus mengenai misi pembebasan Allah bagi manusia berdosa (Luk 9:31).

(3) Konfirmasi identitas Yesus sebagai anak Allah dengan disaksikan oleh ketiga murid-Nya.
Penegasan Allah atas Yesus memiliki dua arti, yaitu: Pertama, meniadakan keraguan dan kegelisahan mereka tentang penderitaan dan kematian Yesus. Kedua, membuktikan kepada murid-murid-Nya bahwa kemesiasan dan keilahian Yesus benar adanya.

Pemuliaan Yesus di kayu Salib merupakan awal dari pemuliaan yang sesungguhnya saat Ia datang kedua kalinya. Dalam proses penantian tersebut, orang-orang percaya mengambil bagian dalam keserupaan dengan Kristus sebagai perubahan rupa yang merefleksikan akan kemuliaan-Nya (2 Kor. 3:18).

Mengucap syukurlah kepada Allah sebab kita akan dimuliakan bersama Kristus! 

Tuhan Yesus memberkati.