Senin, 29 April 2019

15.48 -

Kej 9:1-13

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Kamis, 21 Februari 2019: Hari Biasa VI - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Kej 9:1-13; Mzm 102:16-18, 19-21, 22-23; Mrk 8:27-33)


Lalu (1A) Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi. Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. 

Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan. Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia. Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab (1B) Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri. 

Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya." 

Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia: (2A) "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.

Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa (2B) sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi."

Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: (2C) Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. 


Renungan


1. Pelangi: tanda perjanjian Allah

(1A) Allah yang telah dikecewakan oleh manusia masih memberi kesempatan kedua, Dia menitipkan ciptaan baru-Nya itu kepada manusia untuk dihuni, dikuasai dan dipelihara. (1B) Bahwa manusia masih diberinya kepercayaan untuk menyandang gambar-Nya (Kej 1:26-27). Dia melimpahkan berkat-Nya kepada manusia agar bisa memulai sesuatu yang baru dari awal. Ini sungguh suatu penghormatan yang luar biasa! 

(2AB) Allah mengadakan perjanjian dengan seluruh ciptaan-Nya, yang telah dipulihkan. (2C) Busur biasanya merupakan alat perang dan lambang balas dendam. Tanda ini mengandung pengertian bahwa Allah meletakkan senjata-Nya seraya mengumumkan perdamaian dengan umat-Nya.

Tuhan Yesus memberkati.