Minggu, 28 April 2019

22.46 -

Im 19:1-2, 11-18

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)

  

Penanggalan liturgi

Senin, 11 Maret 2019: Pekan I Prapaskah - Tahun C/I (Ungu)
Bacaan: Im 19:1-2, 11-18; Mzm 19:8, 9, 10, 15; Mat 25:31-46


Tuhan berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: (1) Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, kudus. 

(2A) Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya. 

(2B) Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. 

(2C) Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. 

(2D) Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. 

(2E) Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran. 

(2F) Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. 

(2G) Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.

(2H) Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan. 


Renungan


1. Hidup kudus di hadapan Tuhan

(1) Allah itu kudus, agar umat-Nya menjadi kudus maka Allah menyertai umat-Nya berproses menjadi kudus, melalui "pembaruan budi" (Rm 12:1-2). 

Oleh anugerah Tuhan, kita telah diselamatkan dari hukuman dosa. Atas anugerah-Nya pula, kita disertai dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat hidup kudus. 

Oleh karena itu umat-Nya harus mau diproses menjadi kudus dalam segala aspek kehidupan. 

Pertama, kudus dalam relasi dengan Tuhan (Im 19:4 》melakukan apa yang menyenangkan Tuhan). 

Kedua, kudus dalam relasi dengan sesama (2A-2H 》melakukan kebaikan untuk sesama). 

Oleh karena itu, marilah kita menyerahkan diri kita kepada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, agar kita dimampukan untuk hidup kudus. 

Tuhan Yesus memberkati.