Sabtu, 23 Maret 2019

Mau melayani

Sebagai pribadi yang beriman dewasa, Maria mau melayani sesama karena ia mempunyai kepekaan pada kebutuhan sesama dan berani bertindak sesuai dengan imannya

Marilah kita belajar dari Yoh 2:1-11:

[1-5] Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: (1) "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: (2) "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"

» Sebagai seorang yang beriman dewasa, ibu Yesus peka pada kebutuhan sesama (1). Meskipun permohonannya ditolak, ia tetap sabar dan berani bertindak (2). 

[6-10] Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan (3) mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu - dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya - ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

» (3) Pelayan yang taat pada perintah-Nya akan menjadi bagian dari mujizat dan mendapat pengertian akan pekerjaan Allah (Am 3:7; Yoh 15:15).

[11] Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

» Bagi mereka yang memahaminya dalam iman, tanda ini merujuk kepada identitas Yesus sebagai Mesias yang akan membawa kepenuhan janji Allah bagi umat-Nya.

(Sumber: Warta KPI TL No. 166/II/2019 » Bersama Bunda Maria, menjadi semakin dewasa dalam iman, Pendalaman iman bulan Rosario 2018).