Rabu, 09 Januari 2019

18.02 -

Luk 1:67-79

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


 Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)

 

Penanggalan liturgi

Senin, 24 Desember 2018: Hari Biasa Adven IV (Ungu) dan Vigili Natal - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Pagi: 2 Sam 7:1-5, 8b-12, 16; Mzm 89:2-3, 4-5, 27, 29; Luk 1:67-79. Sore: Yes 62:1-5; Mzm 89:4-5, 16-17, 27, 29, Kis 13:16-17, 22-25; Mat 1:1-25


Dan Zakharia, ayahnya, PENUH DENGAN ROH KUDUS, lalu (A) BERNUBUAT, katanya: "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, (2) seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, (1) DAPAT BERIBADAH KEPADA-NYA tanpa takut, DALAM KEKUDUSAN DAN KEBENARAN di hadapan-Nya seumur hidup kita. 

Dan engkau, hai anakku, akan disebut (B) nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."


1. Kidung Zakharia

(A) Mengapa Zakharia bernubuat? Allah memakai Zakharia sebagai alat-Nya. Pada awalnya, Zakharia tidak percaya akan rencana Allah terhadap dirinya dan istrinya Elisabet.

Namun setelah ia melihat rencana Allah itu sungguh terjadi lewat kelahiran putranya, Yohanes Pembaptis, maka ia pun meluapkan kebahagiaannya atas keMahabesaran Allah lewat nubuat nyanyian yang sangat indah.

(B) Yohanes Pembaptis diyakini sebagai nabi terakhir yang datang menutup Perjanjian Lama. Nabi itu akan memberitakan Mesias, seorang yang akan datang kemudian untuk membebaskan bangsa pilihan dari kegelapan. 

Nubuat nyanyian Zakharia ini sungguh membeberkan rencana yang telah dipersiapkan oleh Allah untuk keselamatan dunia.


2. Memuji Allah dalam kebenaran

(1) Kidung Zakharia merupakan pujian atas karya keselamatan yang telah Allah janjikan. Janji yang terpenuhi dalam diri Yesus. Bersama dan dalam Yesus, manusia dapat beribadah kepada Allah dalam kebenaran.

(2) Sejak lama manusia memiliki kerinduan untuk hidup bersama Allah. Kerinduan itu sudah Allah tanamkan sejak manusia diciptakan (Kej 2:7). Karena itu, tidak mengherankan mengapa manusia, lewat perkataan para nabi menciptakan berbagai bentuk aturan untuk menyembah Allah. Tempat-tempat ibadah didirikan dan dipercaya bahwa Allah berdiam di tempat tersebut (Kel 40:1-11). Kurban bakaran diatur sedemikian rupa agar dapat menyenangkan Tuhan (Im 1:1-17).

Meskipun demikian, ada hambatan yang menyebabkan ibadah manusia ini tidak sempurna, yakni dosa (Yer 5:25). DOSA inilah yang MENGHALANGI MANUSIA beribadah secara benar, yakni MENGENAL KEHENDAK ALLAH.

Hanya Yesus, satu-satunya manusia yang mengenal Allah dan kehendak-Nya dengan benar (Yoh 6:46; 8:38; 4:34). Inilah pernyataan Yesus dan sekaligus undangan-Nya, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh 14:6). Jadi, ibadat yang benar hanya mungkin dilakukan jika kita beribadat seturut apa yang Yesus kehendaki, yakni "percaya kepada-Nya".