Rabu, 12 Desember 2018

22.37 -

Kasih: tanda manusia baru



"Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1 Yoh 3:18).

Sebagai makhluk sosial kita tidak dapat hidup sendiri, kita memerlukan orang lain. Dan dalam hubungannya dengan orang lain inilah kasih diperlukan. 

Berbicara tentang kasih berarti berbicara soal hati dan juga roh, karena kasih yang sempurna adalah kasih yang keluar dari hati yang terdalam oleh karena kuasa Roh Kudus

Kasih yang sempurna hanya bisa dilakukan oleh orang Kristen yang sudah mengalami lahir baru.

Allah telah memberikan teladan perihal kasih yang sempurna itu (kasih agape) yaitu dengan mengaruniakan Putera-Nya yang tunggal bagi dunia, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). 

Tuhan Yesus pun rela menyerahkan nyawa-Nya demi menebus dosa umat manusia.

Tidak semua orang bisa mengasihi orang lain atau sesamanya secara sempurna. Mengapa? Karena kita memiliki pengertian yang salah tentang konsep mengasihi. 

Seringkali kita berpikir bahwa kekuatan untuk mengasihi orang lain itu berasal dari dalam diri kita sendiri. Itu salah! 

Perhatikan ayat ini: "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yoh 4:7-8).

Kasih itu berasal dari Allah. Jadi dalam hal mengasihi orang lain hanya diperlukan kerelaan dan kemauan dari pihak kita, kemudian Roh Kudus akan memampukan kita untuk mengasihi, terlebih-lebih mengasihi orang-orang yang membenci atau menyakiti kita. 

Ada tertulis: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Tim 1:7).

Kasih yang kita bahas hari ini tidak akan ada gunanya jika ternyata kasih itu tidak kita terapkan atau praktekkan di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Firman-Nya dengan tegas menuntut kita untuk mengasihi orang lain dengan perbuatan dan tindakan nyata, bukan dengan perkataan atau ucapan saja.

(Renungan dan ilustrasi Kristen)