01.47 -
SP Lukas
Luk 7:36-50
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa." Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru."
"Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun (1A) engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi (2A) dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
(1B) Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk (2B) ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. (1C) Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi (2C) dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih." Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."
Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?" Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
Simon orang Farisi mengundang Yesus sebenarnya bukan karena kasihnya, hanya ingin menunjukkan reputasinya dihadapan orang banyak dan juga di hadapan Yesus (1ABC - tidak melakukan adat kebiasaan, padahal dia yang mengundang Yesus datang kerumahnya).
Sementara perempuan berdosa tadi, walaupun dia datang menyelinap masuk, sebagai tamu yang tidak diundang, namun perempuan itu telah memperlihatkan kasihnya yang besar kepada Tuhan Yesus (2ABC).
Sejak dibaptis, dosa-dosa kita telah diampuni-Nya. Oleh karena itu sudah selayaknya kita membalas kasih-Nya dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita seperti perempuan yang berdosa itu.