Selasa, 07 Agustus 2018

05.11 -

Mat 9:1-8

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Kamis, 5 Juli 2018: Hari Biasa XIII - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Am 7:10-17; Mzm 19:8, 9, 10, 11; Mat 9:1-8

Kamis, 4 Juli 2019: Hari Biasa XIII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Kej 22:1-19; Mzm 116:1-2, 3-4, 5-6, 8-9; Mat 9:1-8



Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika (1) Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: (2A) "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."

Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah." Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?

Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: (2B) "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itu pun bangun lalu pulang.

Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusi


Renungan


1. Iman mendatangkan berkat keselamatan

(1) Terdorong oleh kepercayaan kepada Yesus, mereka berusaha mendekatkan si lumpuh kepada Yesus. Sikap iman itu menggerakkan hati Yesus dan Dia pun berkata kepada si lumpuh (2AB).

Iman mendatangkan berkat keselamatan, yaitu pengampunan dan penyembuhan. Kita beriman secara personal, dan secara pribadi pula kita mempertanggungjawabkan iman itu. Iman personal tersebut menghasilkan buahnya bagi kehidupan sosial.

Semakin kita beriman, sudah semestinya pula sesama kita memetik buah-buah yang baik dari kehidupan kita. Dengan demikian, iman personal kita itu mampu mengantar orang lain untuk menikmati karya keselamatan Allah.


2. Dosa melumpuhkan jiwa dan raga

(2A) Yesus mengatakan "Dosamu diampuni" bukan "Sembuhlah engkau", mengapa? Yesus melihat bahwa dosa yang telah diperbuat oleh orang lumpuh ini yang telah melumpuhkan jiwa dan raganya sehingga ia menjadi sakit. Itu berarti dosa berhubungan dengan penyakit.

Melalui Injil hari ini, kita disadarkan bahwa menyimpan dosa bertumpuk-tumpuk meskipun itu kecil, lama kelamaan akan menjadi besar dan memberatkan hidup kita. Hidup ini menjadi tidak bahagia lagi, tertekan, gelisah, kuatir, takut dan malah menimbulkan penyakit yang melumpuhkan. 

Oleh karena itu, carilah sakramen pertobatan senantiasa. Melaluinya bukan hanya jiwa kita dipulihkan dan dilepaskan dari belenggu dosa namun jiwa dan raga kita pun disehatkan.