Selasa, 07 Agustus 2018

15.46 -

Mat 8:18-22

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Senin, 2 Juli 2018: Hari Biasa XIII - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Am 2:6-10, 13-16; Mzm 50:16bc-17, 18-19, 20-21, 22-23; Mat 8:18-22

Senin, 1 Juli 2019: Hari Biasa XIII - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Kej 18:16-33; Mzm 103:1-2, 3-4, 8-9, 10-11; Mat 8:18-22


Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: (2) "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan (1) biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."


Renungan


1. Apa arti mengikut Yesus?

Seseorang diakui sebagai orang yang beragama Kristen, apabila ia dibaptis. Hal ini dinamakan memiliki agama Kristen, namun bukanlah sebagai pengikut Kristus apabila belum melakukan firman Tuhan

Mengikut Kristus bukanlah suatu pilihan, tetapi “panggilan” (Yoh 15:16). Jadi, kita harus membuka diri untuk panggilan Tuhan dengan memenuhi syarat-syarat-Nya, yaitu: menyangkal diri, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti-Nya (Luk 9:23). 

(1) Kenapa Yesus berkata-kata begitu kejam? Aturan untuk mengikut Yesus bukan terletak pada kita tetapi pada Yesus. Jika kita mau serius mengikuti Yesus, ikuti dan patuhilah aturan main yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus sehingga tidak ada kata “sebentar Tuhan!”. Maka jika mau ikut Yesus patuhi aturan Yesus dan jangan patuhi aturan dunia.

Jika Tuhan Yesus memberi aturan “Kasihilah musuhmu! Dan berdoalah untuknya” sementara aturan dunia mengatakan “Bencilah musuhmu dan kutuklah dia!”. Aturan mana yang akan kita lakukan? Ingatlah! Mengikut Yesus bukan supaya Tuhan memenuhi keinginan kita, tetapi kitalah yang harus memenuhi keinginan Tuhan.


2. Mengikuti Kristus - kalau hatinya telah dijamah oleh Allah

(2) Yesus bukanlah seorang Guru yang mencari pengikut dengan membuat janji-janji "manis", Ia justru menyampaikan terus-terang tentang keadaan diri-Nya apa adanya.

Bagi Yesus, panggilan mengikuti Dia merupakan "anugerah". Mereka yang memutuskan mengikuti-Nya, hanya mungkin kalau hatinya telah dijamah oleh Allah. 

Seorang murid Kristus adalah seseorang yang telah menyadari panggilannya, panggilan yang bermartabat dan luhur. Oleh karena itu, ia menjaga dan merawat panggilan itu, agar tetap mewarnai hidupnya.