Selasa, 07 Agustus 2018

20.53 -

Mat 7:21-29

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Kamis, 28 Juni 2018: PW St. Ireneus, Uskup, Martir - Tahun B/II (Merah)
Bacaan: 2 Raj 24:8-17; Mzm 79:1-2, 3-5, 8, 9; Mat 7:21-29; RUybs.


1. Kebijaksanaan dalam membangun hidup

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

(*) "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

Renungan:

Dasar hidup kita orang Kristen ialah sabda Allah. Sabda Allah adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mzm 119:105).

Membangun hidup itu ibarat membangun rumah. Supaya rumah kita dapat berdiri kokoh dan tahan terhadap goncangan, maka rumah itu harus dibangun di atas batu yang kokoh. Demikian pula dalam membangun hidup, (*) agar hidup kita kokoh kita harus membangunnya dalam Kristus (Bdk. 1 Kor 10:4).

Yesus tidak hanya menuntut kita mendengarkan sabda-Nya. Dia juga menuntut kita untuk melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Itu berarti, kita harus hidup sesuai dengan sabda Tuhan. Marilah kita jadikan Yesus sebagai tiang penjuru batin kita. Apakah kita telah membangun hidup kita dalam Kristus? 

Tuhan Yesus memberkati.