Jumat, 20 Juli 2018

Hari penghakiman



Tuhan akan menerangi “yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati” (1 Kor 4:5). 

Meski banyak orang tidak mau berbicara atau memikirkannya, ini adalah fakta bahwa setelah mati (Ibr 9:27) setiap orang akan berada di depan tahta Allah (Mat 25:31), berada di hadapan kursi penghakiman Allah (Rm 14:10) "dihakimi menurut tingkah lakunya" (Why 20:13)

Mereka yang telah mati dengan memberikan hidup sepenuhnya kepada Yesus akan diselamatkan (Luk 9:24). Artinya, mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat, Tuhan, dan Allah akan diselamatkan (Kis 16:30-31); karena telah dibaptis (Mrk 16:16); maka akan masuk ke dalam kehidupan kekal dan melihat Yesus secara langsung (1 Yoh 3: 2). 

Mereka yang telah menjadi orang benar karena bertobat kembali Allah akan masuk “ke dalam hidup yang kekal” (Mat 25:46). 

Yang tidak mau bertobat tentu akan “menerima hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya” (2 Tes 1:9); dicampakkan “ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi” (Mat 22:13). “Mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua” (Why 21:8). 

Untuk itu, jangan menganggap enteng Hari Penghakiman. Berikan hidup ini sepenuhnya kepada Yesus, sang Hakim (Yoh 5:22); yang adalah Kasih (1 Yoh 4:16). 

Mengucap syukurlah kepada Bapa atas “kebenaran di dalam kasih” yang telah disampaikan-Nya (Ef 4:15).