Jumat, 06 Juli 2018

06.17 -

Am 9:11-15

Sarapan Pagi 
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi


Sabtu, 7 Juli 2018Hari Biasa XIII; Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Am 9:11-15; Mzm 85:9, 11-12, 13-14; Mat 9:14-17



1. Dibentuk kembali 

"Pada hari itu (*) Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku," demikianlah firman Tuhan yang melakukan hal ini.

"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan, "bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran. Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel: mereka akan membangun kota-kota yang licin tandas dan mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya; mereka akan membuat kebun-kebun buah-buahan dan makan buahnya. Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka," firman Tuhan, Allahmu.

Renungan:

Dalam tangan seorang tukang periuk, sebuah bejana yang retak bisa dibuat menjadi utuh kembali melalui sebuah proses yang menyakitkan di mana bejana tersebut dihancurkan dan kemudian dibentuk menjadi bejana yang baru. 

Demikian pula saat kita datang kepada Allah membawa hidup kita di hadapan-Nya, bahkan saat hidup kita berantakan, dengan pengalaman akan penderitaan yang membuat hati kita terluka dan merasa hidup tidak berharga lagi, gelap dan tanpa harapan. Allah sanggup untuk memperbaikinya dan membuatnya indah kembali.

Dialah Sang Tukang Periuk yang membentuk hidup kita. Ia mampu membuat hidup kita kembali baik dan indah. Saat kita menyerahkan segala kesukaran kita kepada-Nya, meletakkan semua yang pecah dan berantakan dalam tangan-Nya, Ia yang akan berkarya. 

Tuhan telah berjanji melalui perantaraan Nabi Amos, dan Ia tidak akan mengingkari janji-Nya sampai selama-lamanya. Tuhan hanya meminta kesediaan kita untuk percaya dan menyerahkan seluruh kehidupan kita di dalam tangan-Nya. 

Tuhan Yesus memberkati.