Sabtu, 11 Maret 2017

07.14 -

Doa mengatasi kedagingan



Ada seorang pastor (X) yang suka marah. Pada suatu hari dia mengikuti retret pribadi. Sesudah mengikuti retret. dia berjanji tidak akan marah lagi

Ketika dia pulang. janji itu diceritakan kepada semua orang yang dijumpainya dan dia juga membuat kuburan kecil yang di atasnya ditancapkan sebuah papan kayu dengan tulisan 'di sini dikuburkan semua kemarahan'.

Mendengar janji pastor X. kosternya (A) ingin menguji kebenaran janji tersebut

Keesokan harinya, A dengan sengaja datang terlambat lima menit. Pastor X menyambut A dengan tersenyum

Keesokan harinya. A dengan sengaja datang terlambat lima belas menit. Pastor X menyambut A dengan tersenyum

Keesokan harinya, A dengan sengaja datang terlambat satu jam. Ketika sampai di ujung pintu, A langsung dimarahi seperti kebiasaan lama pastor tersebut

A sangat sedih, lalu dia pergi ke kuburan yang telah dibuat oleh pastor itu dan ditancapkannya sebuah papan kayu dengan tulisan "pada hari ketiga dia bangkit kembali".

Kalau kita terus mengizinkan kedagingan menguasai kehidupan kita, maka suatu hari kelak kedagingan yang pingsan akan bangkit kembali menguasai kehidupan kita.

Ciri-ciri orang yang hidupnya dikuasai oleh kedagingan:

1. Hanya memikirkan keuntungan diri sendiri. tanpa peduli dengan beban dan perasaan orang lain maupun Tuhan.

2. Aktif kegiatan di luar. tetapi di dalamnya kosong; aktifitas pelayanannya tidak sebanding dengan aktifitas di dalamnya. Orang kristen yang rohnya baik pasti aktif melayani Allah secara pribadi, mampu berlutut bagi diri sendiri maupun orang lain. mampu mengampuni ketika hatinya terluka.

3. Buta rohaninya, tidak bisa membedakan mana hal yang terpenting, hal yang bisa di nomer duakan dalam kehidupan rohani dan hal-hal yang rutin.

Semua kebaikan dan kerinduan kita untuk berdoa bukan berasal dari daging kita tetapi berasal dari Roh Allah yang menarik hati dan menggerakan semangat kita (Kid 1:4; Hag 1:14). 

Ketika kita berdoa, Allah akan terus-menerus memasukkan spirit-Nya sehingga kita mempunyai keinginan seperti apa yang dikehendaki-Nya (Mzm 80:19; Flp 2:13; Rm 8:26-27). 

Allah terus-menerus memasukkan kuasa-Nya kedalam diri kita sehingga lahir keinginan untuk berbuat baik, untuk menyenangkan hati-Nya

Jadi. semua kerinduan dan pekerjaan baik yang kita lakukan semuanya berasal dari Allah. bukan berasal dari diri kita sendiri (Yoh 10:32; Mrk 10:18; Rm 7:18-26).

Marilah kita belajar pada Petrus (Mrk 14:32-42):

[32] Sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa." 

Ia sangat takut dan gentar. Yesus berkata: "Ya Bapa-Ku. jikalau sekiranya mungkin. biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku. tetapi janganlah yang Kuhendaki. melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Mat 26:39) 

» Ketika berdoa di taman Getsemani. Yesus mengalami puncak pergumulan pelayanan-Nya. sebagai manusia 100% Dia merasa tidak sanggup lagi untuk melaksanakan kehendak Bapa-Nya, maka Dia menawarnya.

[33] Ia membawa Petrus. Yakobus dan Yohanes serta-Nya. 

[37-38] Setelah itu Ia datang kembali. dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam? Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut. tetapi daging lemah (terhadap kehendak Allah

» Arti kata Simon adalah buluh. yang mudah diombang-ambingkan. Ketika menerima pewahyuan Tuhan. namanya diganti Tuhan menjadi Petrus (artinya: batu karang yang teguh - Mat 16:16-17). 

Petrus adalah salah satu murid pilihan Yesus. dia selalu dibawa Yesus naik ke sebuah gunung yang tinggi (Mat 17:1); ikut serta dalam pelayanan Yesus (Mat 5:37). 

Tetapi ketika guru dan sahabatnya mengalami krisis. diminta untuk berjaga-jaga dan berdoa. dia masa bodoh dan tidak peduli (tidur - Mat 26:36-46). maka Yesus memanggil namanya dengan "Simon" karena karakter lamanya bangkit kembali (Bdk. Luk 22:31-32).

Doa merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengatasi kedagingan, orang yang kedagingan tidak bisa berdoa.

Sebagai orang Kristen. kita harus berani memakai lutut kita untuk bersyukur ketika memasuki padang gurun. Doa ini akan naik kehadirat Tuhan seperti gumpalan-gumpalan asap mur. kemenyan dan segala macam bubuk wangi (Why 8:1-5; Kid 3:6).

(Sumber: Warta KPI TL No. 123/VII/2014 » Renungan KPI TL Tgl 17 Juli 2014. Dra Yovita Baskoro. MM).