Senin, 27 Maret 2017

04.38 -

Induk ayam dan telur ayam



Suatu kali induk ayam berbincang-bincang dengan anaknya yang masih berbentuk telur. Ia berkata, “Anakku, lihatlah langit biru, ada pelangi, burung-burung berterbangan, melati putih, daun-daun yang hijau, semuanya indah!”

“Ah Mama bohong. Yang kulihat semuanya gelap. Tidak ada apa-apa!” kata anak ayam di dalam telur. “Ini ada makanan enak, pasti kamu suka,” induknya menyambung. “Bohong, saya tidak merasakan apa-apa!”

Esok harinya ketika telur itu menetas, ia terbuka matanya. Kata anak ayam, “Mama benar, ada langit biru, pelangi, burung-burung berterbangan, melati putih, daun-daun yang hijau!” 

 Setelah anak ayam itu disuapi makan oleh induknya, berkatalah ia, “Benar, makanan ini enak! Dan kicau burung itu indah! Sekarang telinganya pun terbuka untuk mendengar.


Manusia yang dunianya masih gelap tidak mungkin melihat perbuatan-perbuatan terang, tetapi jika sudah menetas dan lahir kembali maka ia akan melihat keindahan yang sudah dinyatakan Allah kepada manusia (Bdk, 2 Kor 5:17).

(Sumber: Warta KPI TL No. 02/VI/2004).