23.26 -
*Kitab Suci*
Kemitraan Allah Dengan Manusia
Tuhan tidak pernah menciptakan kejahatan, Dia menciptakan kebaikan, menciptakan malaikat. Tetapi malaikat Lucifer memberontak lalu membawa pengikut-pengikutnya sampai sekarang ini - 1/3 dari malaikat di sorga (hulubalang malaikat ada 3 yaitu: Lucifer, Mikael dan Gabriel).
Allah menciptakan:
Terang (simbol kebaikan), begitu terang diciptakan; kegelapan mundur sampai batas tertentu saja (simbol kejahatan) (Kej 1:14-19).
Kenapa Allah tidak menghabisi seluruh kekuatan musuh-Nya (Iblis) di alam raya ini? Karena Allah mau manusia ikut ambil bagian di dalamnya.
Tanah kering (daratan - simbol kebaikan) dan kumpulan air (laut - simbol kejahatan) (Kej 1:9-10). Contoh: binatang keluar dari dalam laut bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh – Why 13:1.
Apa yang telah dimulai baik oleh Allah di dalam 2 bab awal penciptaan, akhirnya diselesaikan dengan baik di dalam 2 bab terakhir Kitab wahyu (lautpun/malampun tidak ada – secara total kekuatan baik telah menghancurkan kekuatan jahat (Why 21:1; 22:5).
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya (diberi sebagian pikiran dan hati-Nya – Kej 1:27). Karya penciptaan yang penuh inisiatif dan secara luar biasa itu awalnya dimulai dengan ...”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ...(Kej 1:29), tetapi Iblis begitu gigih untuk menghancurkan/melawan Allah, supaya manusia tidak dapat menggenapi rencana Allah.
Dalam proses penciptaan dunia, Tuhan mau setiap kita menjadi mitra-Nya - tanpa kita proses penciptaan tidak akan pernah selesai.
Yesus memberi perumpamaan anak yang hilang (Luk 15:11-32).
Aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka ia pergi ke bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia; memakaikan jubah yang baru (diangkat kembali menjadi anak raja/bangsawan); mengenakan cincin (lambang kekuasaan sebagai anak); dipakaikan sepatu (pada saat itu hamba hanya telanjang kaki, sepatu/sandal hanya dipakai anak); menyembelih anak lembu yang tambun (di zaman Yesus, lembu yang tambun untuk dipersembahkan dalam upacara keagamaan).
Karena kita adalah mitra Allah, maka Tuhan mau memulihkan hak waris kita sehingga kita dapat menerima janji-janji-Nya (pewaris memiliki apa yang dimiliki Bapanya).
Itulah kasih Tuhan tanpa syarat – melihat kita sebagai anak bukan sebagai pendosa. Kabar gembira inilah yang ditentang habis-habisan oleh setan/iblis musuh Allah – sebagai pendakwa ia meyakinkan bahwa sejak semula kita adalah pendosa bukan seorang anak.
Ketika kita sudah dibaptis di dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, tentunya kita harus mau untuk bergabung/bermitra dengan perusahaan “Kerajaan Sorga” untuk memerangi si jahat. Yesus menjadi saudara yang sulung karena pembaptisan – menerima Roh yang menjadikan anak Allah (Rm 8:29,15)
Kalau kita mengalami lahir baru - menerima dimensi iman yang baru/menerima pencurahan Roh Kudus dalam kehidupan kita (2 kor 5:17); diberi Roh Hikmat dan wahyu untuk mengenal Allah dengan benar ... agar mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya ... bagi yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya (Ef 1:17-19).
Karena tidak seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan (Luk 10:22).
Sesudah kita mengalami pertemuan secara pribadi serta mengalami karunia-Nya, seharusnya kita berdoa tanpa ragu-ragu seperti anak kecil – merindukan pulang ke sorga; menceritakan semua rencana-rencana/keputusan-keputusan - biarlah apa yang aku rencanakan ini sesuai kehendak-Mu – menjadi mitra Tuhan untuk memerangi si jahat; menceritakan keperluan kita dan memohon pengampunan dari pada-Nya.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yoh 1:9).
Kenapa dari dulu Alkitab mengatakan Hari Tuhan sudah dekat/waktunya sudah dekat tetapi terjadi penundaan-penundaan (tidak kiamat)/Allah begitu lama melakukan penciptaan itu? Karena Allah ingin manusia mengambil bagian di dalam rencana-Nya. Dia sabar, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat - bagian rahasia dari cinta kasih Allah (2 Pet 3:9), karena kita berharga di mata-Nya (Yes 43:4) meskipun kita terbuat dari debu tanah.
Jadi seluruh Alkitab isinya adalah sejarah kemitraan Allah dengan manusia dimana Allah berdiri di muka pintu hati umat-Nya dan berkata: “Bukakan pintu hatimu bagi-Ku, berdirilah dipihak-Ku dalam pertempuran melawan musuh-musuh-Ku, bersama-sama engkau, Aku mau menjadi pemenang di dalam pertempuran rohani ini. Seandainya kualitas hidup anak-anak Tuhan “suci dan saleh” akan terjadi percepatan kedatangan hari Allah (2 Pet3:11-12), sehingga tergenapi firmanNya.
Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum (Mrk 16:15-16).
(Sumber: Warta KPI TL No. 32/XII/2006; Renungan KPI TLTgl 8 November 2006, Dra Yovita Baskoro, MM).