Sabtu, 24 Oktober 2015

03.50 -

Jala Nelayan

Coba bayangkan, seorang nelayan sedang bertolak ke laut untuk menjala ikan. Setelah bekerja sepanjang malam dan berhasil mendapat banyak ikan, ia berlayar kembali ke tepi pantai. 

Dengan hati-hati ia membongkar muatan ikan itu dan memindahkannya ke dalam suatu wadah. Ia lalu menggantung jalanya itu pada dua tiang. 

Dengan teliti ia memeriksanya. Kalau ada kotoran, rumput laut, atau tanaman lainnya yang menempel pada jala itu, ia segera membuangnya. Kalau segala kotorannya tidak dibuang, akan rusak karena banyaknya kotoran yang menempel. 

Demikian pula, setiap kali kita menghadap hadirat Allah di dalam doa, kita harus selalu meminta Roh Kudus memeriksa hati, pikiran, motivasi dan sikap kita, apakah ada dosa-dosa yang tersembunyi. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 21/I/2006; Permata Hikmat,Sadhu Sundar Selvaraj).