Sabtu, 24 Oktober 2015

06.59 -

Dosa Kelalaian

Dalam ibadat bersama, baik Ibadat Sabda maupun Ibadat Ekaristi, umat Katolik mempunyai kebiasaan untuk mengaku dosa terlebih dahulu (“Saya mengaku ..., bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan , dengan perbuatan dan kelalaian ...”)

Pada umumnya orang jarang berdosa dengan pikiran/perkataan/perbuatan jahat, tetapi banyak kali melalaikan kewajiban terhadap Allah dan sesama.

- Lalai menjaga sesama (sikap masa bodoh/acuh tak acuh) - Yeh 33:1-9 – Tuhan menciptakan manusia tidak sendirian, melainkan berkelompok, supaya mereka dapat saling menjaga dan menolong satu sama lain (Kej 2:18). Karena dosa kelalaian Adam dan Hawa, maut telah menjalar ke semua orang (Rm 5:12), dalam hal ini Tuhan akan menuntut pertanggung jawaban (Mat 25:45).

- Lalai menegor sesama – 1 Tes 5:14, 2 Tim 4:2, Tit 1:13 – jika ia tidak mau bertobat, anggap saja ia seorang kafir yang tidak mengenal Allah.

- Lalai menolong sesama (mengabaikan kewajiban untuk menolong sesama yang sedang menderita) – Luk 10:25-37, Mat 25:31-46.

- Lalai memuliakan Allah – Luk 17:11-19 – dari dahulu sampai sekarang, cukup banyak orang beragama yang munafik, yaitu dengan berpura-pura beribadah kepada Allah, padahal hati mereka sama sekali jauh dari Allah - memuliakan hanya dengan bibir, tetapi hati penuh dengan pikiran jahat (Mrk 7:20-23); sebab itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu (1 Kor 6:20).

- Lalai melawan iblis – 1 Pet 5:8-9.


Orang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannyadan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannyaTuhan tidak lalai menepati janji-Nya, ... Ia sabar, karena menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat! (Ams 1:32; 2 Pet 3:9).

(Sumber: Warta KPI TL No. 24/IV/2006; Dosa Kelalaian P. Hendrik Njiolah, Pr.).