Pages

Kamis, 17 Oktober 2019

Menghidupi semangat kenabian sebagai murid Kristus yang memasyarakat



Kitab Yunus ditulis di Palestina sekitar abad V SM, saat orang-orang Yahudi masih memulihkan diri dari pembuangan Babel. Tahun 538 SM, Koresy, Raja Persia yang mengalahkan Babel, mengijinkan orang-orang Yahudi kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali Bait Suci. 

Orang-orang Yahudi yang kembali ini yakin bahwa mereka telah menderita pembuangan karena ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan

Sebagai akibatnya, mereka mengembangkan sikap ekslusif dan kaku dalam mentaati hukum Taurat sebagai warisan yang telah diberikan Allah kepada nenek moyang mereka. Mereka menghindari segala hal yang dapat menjauhkan mereka dari Tuhan

Berkat kasih-Nya, Allah tidak mau membiarkan Israel tanpa arah, apalagi tersesat. Saat Israel menyimpang dari jalan yang dikehendaki-Nya, bahkan meninggalkan perjanjian-Nya, Allah mengingatkan mereka. Ketika Israel dirundung kesedihan, Ia menghibur mereka; ketika umat kehilangan semangat, Ia membangkitkan semangat dan harapan mereka

Bagaimana Allah menyampaikan kehendak-Nya dan melakukan itu semua? Tentu saja Ia tidak langsung berbicara kepada mereka. Allah mengangkat orang-orang tertentu menjadi juru bicara. Mereka inilah yang kita kenal sebagai nabi. Nabi adalah utusan Allah di tengah umat untuk menyampaikan pesan-Nya kepada mereka. 

Jadi, nabi hadir sebagai bentuk penyertaan dan bimbingan Allah bagi umat-Nya. Tak jarang saat masih hidup dan berkarya para nabi mengalami penolakan, namun mereka mengatakan apa yang dikehendaki oleh Allah tanpa peduli apakah kata-katanya didengar atau tidak. 

Nabi mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka (Luk 1:76-77). 

Allah bisa memilih siapa saja yang dikehendaki menjadi utusan atau juru bicara-Nya menyampaikan firman Allah kepada manusia (Ul 18:18; Yer 1:9; Kel 4:14-17). Misalnya: Amos adalah peternak dan pemungut buah ara di hutan (Am 7:13), Yehezkiel dan Yeremia adalah golongan imam (Yeh 1:3; Yer 1:1). Yesaya berasal dari golongan atas dalam masyarakat (Yes 7:3). 

Mereka mengingatkan bahwa Allah tidak dapat dibodohi dengan agama dan ibadat formalitas atau institusional. Allah meminta keadilan dan kekudusan dari umat-Nya. Ia tidak bisa berbicara sesukanya, melainkan hanya menyampaikan apa yang dikehendaki Allah dan berbicara sejauh Allah menghendakinya. Kalau Allah tidak menghendaki seorang nabi berbicara, ia akan diam saja, sampai Allah mengutusnya untuk berbicara lagi (Am 3:8; Yes 8:11). 

Seorang nabi tidak boleh berdiam diri saat berhadapan dengan keprihatinan dan harapan masyarakat jika ia mau setia pada penghayatan iman kristianinya sebagai murid Kristus. 

Menghidupi semangat kenabian di tengah masyarakat berarti menghidupi panggilan dan perutusan sebagai murid. Itu berarti kita diundang untuk berani mewartakan dan mewujudkan kehendak Allah di tengah situasi dan persoalan kemiskinan, pluralitas agama serta budaya. 

Nabi sejati kerapkali tidak dengan mudah dan sukarela menerima panggilan itu (Yes 6:6-10). Tak jarang, panggilan kenabian bertentangan dengan kehendak pribadinya (Yer 1:4-10). Perasaan tak pantas atau tak mampu pun kerap dijumpai. 

Firman Allah disampaikan oleh para nabi dengan pelbagai cara. Cara yang paling umum adalah melalui bibir mereka dalam bentuk pewartaan lisan. Namun hidup para nabi pun dapat dipakai oleh Allah untuk menyampaikan kehendak-Nya (Yer 16:1-9; Hos 1:2). 


Panggilan kenabian Yunus 

Seseorang yang diperintahkan untuk pergi harus bergerak dan berjalan sesuai dengan perintah yang diberikan kepadanya. Ke mana pun kita lari dari hadapan-Nya, Allah Mahatahu (Mzm 139:7-10). Jadi, taat pada panggilan Tuhan adalah pilihan terbaik, apapun resikonya. Jika kita menyertakan Kristus, tugas yang berat menjadi berKat bagi orang lain. 

Marilah kita belajar dari Kitab Yun 1:1-17

(1) Datanglah firman Tuhan kepada Yunus bin Amitai, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena (23) kejahatannya telah sampai kepada-Ku." 

Tetapi (2A) Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan

Tetapi (3) Tuhan menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. (6A) Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. 

Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa." 

Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi. Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?" Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan Tuhan, (5A) Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan." 

Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" - sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan Tuhan. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. 

Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora." Sahutnya kepada mereka: (4) "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab (5B) aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu." 

Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. Lalu (6B) berserulah mereka kepada Tuhan, katanya: "Ya Tuhan, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, (6C) Tuhan, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki." Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan (6D) laut berhenti mengamuk

(6E) Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada Tuhan, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi Tuhan serta mengikrarkan nazar. Maka (20A) atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan (7A) Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya

» (1, 2A, 3) Akibat dari tidak-ketaatan, mengakibatkanmalapetakabagi dirinya sendiri maupun pada orang yang berada disekelilingnya. Tujuan badai bukan untuk membinasakan tetapi membuat manusia kembali kepada Allah dan bertobat

(4) Yunus bertanggungjawab atas ketidak taatannya. (5AB) Pengakuan iman Yunus. (6A-E) Allah dapat menggunakan ketidak-taatan dan kesaksian hidup untuk menarik orang-orang kepada iman dan kepada Allah (KGK 2044). Ketakutan ilahi inilah yang membuat mereka bertobat dan mengenal Allah yang benar

Ada ketakutan yang baik dan ada ketakutan yang tidak baik. Ketakutan yang bersumber pada keduniaan atau penderitaan fisik tidaklah baik, karena dapat membawanya kepada penderitaan abadi di neraka. Takut akan Tuhan adalah takut akan penghukuman Tuhan, takut bahwa dirinya akan terpisah dari Tuhan untuk selamanya di neraka. Ketakutan pada tahap ini membantu seseorang untuk membawanya kepada pertobatan awal

Dengan bertumbuhnya iman, takut akan penghukuman Tuhan akan berubah menjadi takut akan menyedihkan hati Tuhan, yang didasarkan atas kasih, seperti anak yang tidak ingin menyedihkan hati bapanya. 

Jadi, karunia takut akan Tuhan ini menyadarkan bahwa satu-satunya yang memisahkan seseorang dari Tuhan adalah dosa (Yes 59:2 » segala kejahatan. Kesadaran ini menuntunnya kepada kerendahan hati, membuatnya membenci dosa, menghindari dosa berat dan tidak mau melakukan dosa ringan) dan godaan duniawi (1 Yoh 2:16 » keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup. Kesadaran ini menuntunnya kepada penguasaan diri, belajar untuk membatasi diri dari kenikmatan duniawi). 

Karunia ini sangat penting dalam kehidupan kita, yang menjadikan kita anak-anak Allah yang dipenuhi Roh Kudus. Berkat karunia ini, kita menjadi seperti Kristus, yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan Allah Tritunggal Maha Kudus

(Sumber: Renungan KPI TL Tgl 5 September 2019, Dra Yovita Baskoro, MM). 



Pergulatan iman Yunus 

Kesediaan menjawab tugas kenabian kerapkali diwarnai pergulatan akibat kelemahan manusiawi. Percaya kepada  Allah adalah sumber kekuatan dalam menjalankan perutusan kenabian

Marilah kita belajar dari Kitab Yunus 2:1-10

(8A) Berdoalah Yunus kepada Tuhan, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, katanya: (9) "Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. 

Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, (10A) ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh (10B) arus air; segala (10C) gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku. Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus? Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya merangkum aku; lumut lautan membelit kepalaku (10D) di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam (10E) ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah (8D) Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya Tuhan, Allahku. 

(8B) Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada Tuhan, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. Mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan setia. 

Tetapi aku, dengan (11) ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; (8E) apa yang kunazarkan akan kubayar. (8C) Keselamatan adalah dari Tuhan!” Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ikan itu, dan (7B) ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat. 

» (8A-E) Berada dalam perut ikan yang gelap gulita, Yunus mendapatkan kesempatan untuk berefleksi, ia menyadari kesalahannya dan merasakan kasih Allah yang tiada terukur, ia juga mempunyai iman, percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkannya dengan cara yang ajaib, ia teringat akan nazarnya, lalu ia mengucapkan mazmur ratapan. 

Ciri mazmur ratapan: (9) diawali dengan seruan yang ditujukan kepada Tuhan. (10A-E) Keluhan akibat hidupnya terancam, ragam penderitaan dalam ungkapan simbolis yang menunjuk pada ancaman kematian. (11) Doa ini diakhiri dengan ungkapan kepercayaan dan syukur kepada Allah. Ucapan syukur adalah ekspresi iman yang tinggi dari seseorang. 

Bagi orang Israel, ratapan kepada Allah bukanlah tanda keputusasaan. Sebaliknya, ratapan dalam doa adalah tanda kepercayaan bahwa Tuhan adalah sumber keselamatan. Doa ini merupakan doa yang sejati, mencerminkan seluruh perasaan pribadi terdalam manusia

[Baca jugaIbadat Harian

Kata sandi untuk masuk ke pintu gerbang Tuhan adalah ucapan syukur. Dengan mengucap syukur, kita memiliki kunci untuk masuk ke dalam bait-Nya dan juga mengakses segala mujizat-Nya dalam hidup kita (Mzm 100:4). 

Di tempat paling kelam sekalipun, kehadiran Tuhan mendatangkan terang dan ketenangan (Mzm 23:4, 6 » Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku). 

Jika kita merenungkan kebenaran firman Tuhan dan semua yang telah Tuhan kerjakan dalam hidup ini, bibir kita takkan pernah berhenti berkata: “Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun” (Mzm 100:5), dan “Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku” (Mzm 116:12). 

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu (1 Tes 5:18). Jadi, segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita (Kol 3:17). 

Ciri-ciri orang yang mampu mengucap syukur

1. Tetap memuji Tuhan dan berterima kasih kepada Tuhan baik dalam keadaan suka maupun dalam keadaan duka. Ucapan syukur adalah sikap hati yang menerima segala kedaulatan Allah, tercermin dalam perkataan dan sikap hidup yang memuliakan Allah. 

2. Tidak menuduh orang lain atau melempar kesalahan kepada orang lain atas kegagalan, penderitaan atau kesusahan yang dialaminya. 

3. Mau menerima semua keadaan walaupun hal itu tidak sesuai dengan keinginan, tidak sesuai dengan harapan maupun di luar dugaannya. Orang yang mau mengucap syukur adalah tanda dari pribadi yang kuat, karena ia menerima segala hal baik yang sesuai dengan harapannya maupun yang tidak sesuai dengan harapannya

(Sumber: Renungan KPI TL Tgl 12 September 2019, Dra Yovita Baskoro, MM). 


Buah kenabian Yunus 

Seorang nabi diutus untuk mewartakan kehendak Allah dan membawa orang lain kembali kepada Allah. Kehendak Allah adalah untuk menyelamatkan umat-Nya, bukan menghancurkannya. Setiap orang Kristiani dipanggil menjadi saksi pertobatan agar makin banyak orang kembali kepada Allah

Marilah kita belajar dari Kitab Yun 3:1-10

(12A) Datanglah firman Tuhan kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." 

(12B) Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: (13) "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." 

(14A) Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada (14B) raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu (14C) atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari (2C) tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. 

(15) Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." 

Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka (16) menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya

» (12AB) Meskipun Yunus pernah melarikan diri dari panggilan-Nya, Allah tetap panjang sabar terhadap Yunus, tetap konsisten memanggilnya sebagai nabi untuk Niniwe. Kali ini Yunus taat pada panggilannya. Jadi, sikap hamba Tuhan yang baik harus berkata: “Inilah aku, utuslah aku!” 

Naskah Alkitab seringkali diragukan oleh mereka yang bukan orang percaya, khususnya dalam Kitab Yunus. Ingatlah! “Kesaksian Kitab Suci mengakui dengan suara bulat: Pemeliharaan penyelenggaraan adalah konkret dan langsung; Ia peduli akan segala sesuatu dari kejadian yang paling kecil sampai kepada kejadian-kejadian besar yang membentuk sejarah dunia. Buku-buku suci dengan tegas menekankan kedaulatan Allah yang absolut dalam peredaran kejadian: "Allah kita di surga, Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya" (Mzm 115:3). Dan Kristuslah "yang membuka, dan tidak ada yang dapat menutup, yang menutup dan tidak ada yang dapat membuka" (Why 3:7). "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi hanya keputusan Tuhanlah yang terlaksana" (Ams 19:21) (KGK 303, 305). 

Jadi, sejarah benar-benar telah membuktikan bahwa iman yang dimiliki oleh kekristenan bukanlah iman yang membabi buta, melainkan kebenaran yang telah diuji melalui kesaksian sejarah

Bukti: Yunus adalah tokoh sejarah yang benar-benar ada dan bukan mitos belaka. Ia adalah putra dari Amitai (1), seorang nabi kerajaan Utara Israel semasa pemerintahan Yerobeam II (2 Raj 14:25, 28). Pelayanannya sesudah masa pelayanan Elisa (2 Raj 13:14-19), bersamaan dengan masa pelayanan Amos (Am 1:1) dan diikuti oleh pelayanan Hosea (Hos 1:1). 

Kedaulatan Allah dapat mematahkan hukum alam: 3 » 6D; 7AB » dapat hidup dalam perut ikan selama 3 hari (Mat 12:40-41 » Injil Matius juga mencatatnya bahwa Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam); 21AD » pohon jarak tumbuh dalam satu malam, apalagi pertobatan Niniwe ini sulit dipercaya (14ABC). 

Dagon adalah dewa ikan yang paling banyak disembah di antara dewa-dewa Mesopotamia dan pesisir Timur Mediterania. Asam pencernaan di dalam perut ikan menyebabkan kulit, rambut dan pakaian Yunus menjadi putih. Pada saat ikan besar itu memuntahkan Yunus ke darat, para saksi mata berpikir bahwa Yunus yang keluar dari mulut ikan lebih hebat daripada dewa yang mereka sembah sehingga mereka langsung taat pada peringatan sederhana yang disampaikan oleh Yunus (13). 

Rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera untuk memberikan hari depan yang penuh harapan (Yer 29:11). Allah Bapa begitu peduli akan kebutuhan-kebutuhan terkecil anak-anak-Nya. Contoh: tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang (Luk 21:18; KGK 305). 

Jadi, firman Allah tidak mungkin gagal (Rm 9:6), pertobatan Niniwe sangat masuk akal jika dikaitkan dengan cara kemunculan Yunus yang luar biasa dari mulut ikan besar di pantai Mediterania serta populernya pemujaan Dagon di wilayah tersebut


(14ABC) Mau diutus untuk memperingatkan sehingga menghasilkan pertobatan skala besar. (15) Puncak pertobatan, berharap pada Allah

(16) Allah adalah Bapa yang pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Pada saat kita bertobat dari kejahatan kita, menyesal, merendahkan diri dengan mengoyakkan hati dan memperbaiki tingkah langkah dan perbuatan kita (berbalik kepada-Nya) maka Allah menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kita, Ia menyesal karena hukuman-Nya (Yl 2:13-14; Yer 26:13; 18:8; 2 Taw 34:27; 2 Sam 24:16: Kel 32:14). 

[Yer 18:7-10] Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan mencabut, merobohkan dan membinasakannya. Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka. 

Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan membangun dan menanam mereka. Tetapi apabila mereka melakukan apa yang jahat di depan mata-Ku dan tidak mendengarkan suara-Ku, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak mendatangkan keberuntungan yang Kujanjikan itu kepada mereka. 

Jadi, Tuhan berbelas kasih dan memberi pengampunan bagi yang bertobat (Kel 33:19; Rm 9:15 » Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati). 

Dalam Konsili Vatikan II (LG 16) dikatakan bahwa “Penyelamat menghendaki keselamatan semua orang (1 Tim 2:4). Mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus serta Gereja-Nya, tetapi dengan tulus hati mencari Allah, dan berkat rahmat-Nya berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal

Penyelenggaraan ilahi juga tidak menolak memberi bantuan yang diperlukan untuk keselamatan kepada mereka, yang tanpa bersalah belum sampai kepada pengetahuan yang jelas tentang Allah, namun berkat rahmat ilahi berusaha menempuh hidup yang benar. Sebab apapun yang baik dan benar, yang terdapat pada mereka, oleh Gereja dipandang sebagai persiapan Injil, dan sebagai kurnia Dia, yang menerangi setiap orang, supaya akhirnya memperoleh kehidupan. 

Tetapi sering orang-orang, karena ditipu oleh si jahat, jatuh ke dalam pikiran-pikiran sesat, dan mengubah kebenaran Allah menjadi dusta, dengan lebih mengabdi ciptaan dari pada Sang Pencipta (Rm 1:21, 25). Atau mereka hidup dan mati tanpa Allah di dunia ini dan menghadapi bahaya putus asa yang amat berat

Maka dari itu, dengan mengingat perintah Tuhan: “Wartakan Injil kepada segala makhluk” (Mrk 16:15), Gereja dengan sungguh-sungguh berusaha mendukung misi-misi, untuk memajukan kemuliaan Allah dan keselamatan semua orang


Marilah kita menyebarkan iman Katolik kita, agar seluruh dunia mengetahui kebenaran firman-Nya sehingga semakin banyak orang yang mengikuti jalan-Nya dan mereka juga memperoleh keselamatan yang kekal. 

(Sumber: Renungan KPI TL Tgl 19 September 2019, Dra Yovita Baskoro, MM). 



Kesadaran baru Yunus 

Panggilan Allah tidak dipengaruhi oleh hamba-Nya yang diutus-Nya, apalagi digagalkan untuk menyatakan karakter-Nya (18). Oleh karena itu Allah mendidik Yunus agar ia lebih mengerti kehendak-Nya (21A-D, 22). 

Marilah kita belajar dari Kitab Yun 4:1-11

Tetapi (19A) hal itu sangat mengesalkan hati (17) Yunus, lalu (19B) marahlah ia. Dan berdoalah ia kepada Tuhan, katanya: "Ya Tuhan, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka (2B) aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa (18) Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Jadi sekarang, ya Tuhan, (19C) cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup." Tetapi firman Tuhan: "Layakkah engkau marah?" 

(19D) Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu

Lalu (20B) atas penentuan Tuhan Allah (21A) tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, (21B) agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. (21C) Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, (20C) atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu

Segera sesudah matahari terbit, maka (20D) atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: (19E) "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup." 

Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: (19F) "Selayaknyalah aku marah sampai mati." 

Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada (21D) pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. (22) Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?" 

» (17) Nama Yunus berarti merpati. Dalam peradaban manusia, burung merpati dipakai sebagai lambang pembawa berita penting dan perdamaian

Namun, ironisnya, (2AB) Yunus berusaha melarikan diri ke Tarsis (dianggap sebagai tempat yang paling jauh atau “ujung dunia” pada masa itu; arahnya bertolak belakang dengan kota Niniwe, ibu kota kerajaan Asyur). 

(18) Kesadaran baru Yunus: Allah itu bukan hakim yang suka membalas kejahatan dengan hukuman yang setimpal melainkan pengasih dan penyayang (Ia ingin menolong semua orang, Ia ikut menderita bersama mereka yang menderita), panjang sabar (Ia tidak ingin menghukum orang fasik), berlimpah kasih setia (Ia baik hati dan mudah merasa iba), menyesal (Ia senang membatalkan rencana penghukuman-Nya ketika orang bertobat (Mzm 103:4; 111:4; 112:4; 145:8). 

(19A-F) Yunus tidak mengabdi pada kehendak Allah tetapi ia hanya mementingkan dirinya dan berusaha membenarkan dirinya (Rm 10:2-3 » giat bekerja untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar, tidak mengenal kebenaran Allah, tidak takluk kepada kebenaran Allah maka berusaha untuk mendirikan kebenarannya sendiri; 2 Ptr 1:5-9 » ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan). 

Meskipun Yunus adalah seorang nabi, namun ia menganggap kerajaan ini tidak layak untuk diselamatkan, karena mereka adalah salah satu musuh Israel yang sangat kejam (23; Nah 3:1; 3:4; 1:11 » kota penumpah darah, banyak persundalan, dursila). 

Yunus sangat kecewa dan putus asa ketika Allah memutuskan mengasihi orang-orang yang bertobat, yang berada di luar bangsanya. Hal ini terjadi karena ada perasaan iri hati di hatinya sehingga dia tidak mau mengampuni musuhnya, kasihnya kurang sempurna (Ezr 9:1-3; 10:10-14; Neh 13:23-30; Ef 4:32; Mat 5:43-45). 

Sebagai anak-anak Allah yang Mahatinggi baiklah kita mengerjakan bagian kita masing-masing, yaitu menjadi rekan sekerja Allah dalam rencana keselamatan (1 Kor 3:9) dan menjadipenjaga bagi saudara kita (Yeh 3:17; Kej 4:9) dimanapun dan kapanpun kita berada. 

[Yeh 3:17-21] Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! - dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu

Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu dan ia tidak berbalik dari kejahatannya dan dari hidupnya yang jahat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu

Jikalau seorang yang benar berbalik dari kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di hadapannya, ia akan mati. Oleh karena engkau tidak memperingatkan dia, ia akan mati dalam dosanya dan perbuatan-perbuatan kebenaran yang dikerjakannya tidak akan diingat-ingat, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu

Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang yang benar itu supaya ia jangan berbuat dosa dan memang tidak berbuat dosa, ia akan tetap hidup, sebab ia mau menerima peringatan, dan engkau telah menyelamatkan nyawamu." 

Caranya: saling menolong dan mendoakan (Gal 6:2), memberitakan firman baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasehatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran (2 Tim 4:2). 

Jadi, apabila ada saudara kita yang berbuat dosa, tegorlah dia dengan penuh kasih (Mat 18:15), tuntunlah dia dengan sabar dan lemah lembut, mungkin Tuhan memberikan kesempatan padanya untuk bertobat dan memimpinnya sehingga dia mengenal kebenaran. Ingatkanlah dia, karena sesungguhnya dia tidak sadar ketika melakukan kehendak Iblis, sebab dia telah dijerat dan diikat olehnya (Luk 23:34; 2 Tim 2:25-26). 

(20A-D) Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Rm 8:28; 14:8 » Jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan). 

(21A-D) Tuhan melihat hati Yunus (1 Sam 16:7), maka sebagai Bapa yang baik menghiburnya (2 Kor 1:3 » Allah sumber segala penghiburan ... menghibur) dan menghajarnya (Ibr 12:10), agar umat-Nya juga mempunyai karakter seperti Diri-Nya, yaitu memikirkan orang lain dan nempunyai belas kasihan. 

(22) Tuhan hendak menyadarkan Yunus, kehendak-Nya adalah keselamatan bagi seluruh umat-Nya. Sedangkan kehendak Yunus adalah keselamatan bagi bangsanya saja



Ciri-ciri orang yang masih belum mengenal Allah, tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu, menghambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah. Roh perzinahan ada di antara mereka (1 Kor 12:2; Gal 4:8; Hos 5:4). Pikirannya sia-sia (Ef 4:17); hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang (1 Ptr 4:3; Kol 3:5 - segala sesuatu yang duniawi yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakan; 1 Yoh 2:16 - semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup). 

Jika kita tidak mengenal akan Allah yang benar, maka kita tidak berbeda dengan bangsa Israel. Misalnya, setiap Minggu kita pergi ke gereja, tetapi mulai Senin sampai Sabtu relasi kita dengan Tuhan baik dalam doa maupun perenungan firman tidak kita hidupi dengan baik. Di gereja tampak seperti orang suci, namun ketika tidak dilihat orang, kita sibuk menghambakan diri kepada dosa (tidak ada pertobatan dan perubahan di dalam hidup, hidup penuh dengan kemunafikan). Orang yang sudah pernah mengenal Allah justru lebih sulit bertobat daripada orang yang tidak mengenal Allah

Ciri-ciri orang yang mengenal Allah, yaitu menuruti perintah-perintah-Nya (1 Yoh 2:3), bertobat dengan segenap hati (Yer 24:7), saling mengasihi. Kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah (1 Yoh 4:7). 



Pertobatan ini tidak bertahan lama karena mereka tidak mendengar tentang Allah secara terus-menerus, akibatnya tanpa berpikir panjang mereka ditarik kembali kepada berhala-berhala, menghambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah sehingga mereka tidak lagi tidak berseru kepada Allah yang benar (Rm 10:14-15; 1 Kor 12:2; Gal 4:8; Hos 5:4). 

Pada tahun 612 Niniwe hancur (Nah 1:1-14; Zef 2:13 » Ucapan ilahi tentang Niniwe. Ia akan membinasakan Asyur, dan akan membuat Niniwe menjadi tempat yang sunyi sepi, kering seperti padang gurun. ... Tidak akan ada lagi keturunan dengan namamu. Dari rumah allahmu Aku akan melenyapkan patung pahatan dan patung tuangan; kuburmu akan Kusediakan, sebab engkau hina."). 

Niniwe artinya tidak diketahui. Kota ini ditemukan kembali pada abad ke-19 setelah 2.500 tahun menjadi misteri, terkubur di bawah sepasang bukit di sekitar Mosul, yang berada di negara Irak. Gundukan bukit ini dikenal dengan nama setempat sebagai “Kuyunjik” dan “Nabi Yunus”. Penemuan ini menjadi bukti yang luar biasa bagi keakuratan isi Alkitab

(Sumber: Renungan KPI TL Tgl 26 September 2019, Dra Yovita Baskoro, MM).