Pages

Kamis, 17 Oktober 2019

Diantara umat-Ku terdapat orang-orang fasik




Dalam Alkitab bahasa Indonesia kata 'fasik' dan 'jahat' dapat dipertukarkan. Pusat kejahatan ada dalam hati manusia (Mat 15:19; Mrk 7:20-22), dipupuk oleh iblis (1 Yoh 3:12); kejahatan hati terus bertambah-tambah (Kej 6:5) dan sifatnya menular dalam penjelmaannya. 

Mereka merencanakan kejahatan terhadap orang benar dan beriktiar membunuh, membunuh orang yang tak bersalah (Mzm 37:12, 32-33; 10:8), tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya (Mzm 28:3; Ams 21:10). 

Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak menuntut! Tidak ada Allah!" Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun temurun." (Mzm 10:4-6). 

Hal inilah yang menyebabkan kita cemburu kalau melihat kemujuran orang-orang fasik dan semua orang yang tidak berlaku tidak setia (Yer 12:1). Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain, mereka menambah harta dan senang selamanya! (Mzm 73:3-12). 

Ingatlah! Orang fasik maupun hasil kefasikannya sama-sama dibenci oleh Allah (Keb 14:9). Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, penghasilan orang fasik membawa kerusakan, membawa kepada dosa (Ams 10:2, 16; 15:6). 

Akhirnya, tanpa sadar kita menuntut tentang keadilan kepada Tuhan: “Mereka menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus (Yud 1:4). Mengapa Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia (Hab 1:13), mereka meminjam dan tidak bayar kembali (Mzm 37:21), menerima hadiah suapan dari pundi-pundi untuk membelokkan jalan hukum (Ams 17:23), mulutnya membinasakan sesama manusia, hanya tahu tipu muslihat, mencurahkan hal-hal yang jahat, penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan (Ams 11:9; 10:32; 15:28; Mzm 10:7). Berapa lama lagi orang-orang fasik beria-ria?” (Mzm 94:3). 

Bicaramu kurang ajar tentang Aku. Kamu berkata: "Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam? Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah, bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi, mereka luput juga." (Mal 3:13-15). 

Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang hidup menuruti hawa nafsu kefasikan. Mereka adalah pemecah belah, hidupnya dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia dan hidup tanpa Roh Kudus (Yud 8-9).

Sesungguhnya, diantara umat-Ku terdapat orang-orang fasik yang memasang jaringnya; seperti penangkap burung mereka memasang perangkapnya, mereka menangkap manusia (Yer 5:26). Mereka menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan menjilat orang untuk mendapatkan keuntungan (Yud 15-16). 

Kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik (Mal 3:18). Tuhan menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya (Mzm 145:20). 

Orang yang tak percaya terasing dari Allah karena tindak kejahatan mereka (Kol 1:21). Tapi orang yang bertumbuh dalam iman mengalahkan yang jahat: perisai iman ialah pertahanan yang teguh melawan semua serangan kejahatan (Ef 6:16). 

Jadi, jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik. Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam (Ams 24:19-20). 

Orang fasik meninggalkan Taurat (Mzm 119:53). Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-Ku tidaklah mereka cari (Mzm 119:155). Rencana orang fasik akan diselidiki kelak, dan laporan tentang perkataannya sampai ke hadapan Tuhan, supaya pelanggaran-pelanggarannya dihukum (Keb 1:9). Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri (Yes 3:11). 

Orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur, tidak ada damai sejahtera (Yes 57:20-21; 48:22), tidak akan beroleh kebahagiaan ... Karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah (Pkh 8:13). 

Kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku

Jika engkau melihat pencuri, maka engkau berkawan dengan dia, dan bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya. Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu. Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. 

Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu. Perhatikanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; supaya jangan Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan." (Mzm 50:16-22). 

Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri (Ams 5:22); Terjerat dalam perbuatan tangannya sendiri (Mzm 9:16). Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur; tetapi pedang mereka menikam dada mereka sendiri, dan busur mereka dapat dipatahkan (Mzm 37:14-15). 

[Rm 1:18-32] Murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. 

Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. 

Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. 

Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar. 

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. 

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. 

Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. 

Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan. 

Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya. 

Mereka akan ditertawakan Tuhan, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat (Keb 4:18; Mzm 37:13), mereka akan binasa di hadapan Tuhan seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api (Mzm 68:2), masa depannya akan dilenyapkan (Mzm 37:34, 38). 

[Ams 4:1-27] Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku. 

Karena ketika aku masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi ibuku, aku diajari ayahku, katanya kepadaku: "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup. Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku. Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya

Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian. Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya. Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu." 

Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak. Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus. Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung. Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu. 

Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus. Karena mereka tidak dapat tidur, bila tidak berbuat jahat; kantuk mereka lenyap, bila mereka tidak membuat orang tersandung; karena mereka makan roti kefasikan, dan minum anggur kelaliman. 

Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung

Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. 

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu. Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan. 

Hai orang-orang yang dikasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik (Mzm 97:10). 

[Yeh 18:21-24] Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? 

Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik - apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya. 

Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihinya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya (Yes 55:7). 

(Sumber: Warta KPI TL 174/X/2019).