Senin, 03 Oktober 2016

Hidup secara otentik

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 

Beranikah kita hidup secara otentik, menampilkan diri dan hidup kita apa adanya? Beranikah kita menjadi diri sendiri seperti yang Tuhan inginkan, bukan menjadi seperti orang lain katakan atau inginkan? Suatu tantangan!


Proses menjadi dan tampil secara otentik membutuhkan keberanian untuk menanggung resiko ditinggalkan, ditolak, diolok-olok dan menjadi bahan gosip.



Hidup secara otentik hanya mungkin terjadi di dalam semangat kerendahan hati dan kesederhanaan hidup.

(Sumber: Warta KPI TL No. 67/XI/2009 » I Like It: Dunia Lain, Edi Prasetyo CM).