Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Kamis, 26 April 2018: Hari Biasa Pekan IV Paskah - Tahun B/II (Putih)
Bacaan: Kis 13:13-25; Mzm 89:2-3, 21-22, 25, 27; Yoh 13:16-20
Aku berkata kepadamu: (*) Sesungguhnya seorang "hamba" tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang "utusan" dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.
Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."
Renungan
1. Semangat melayani sebagai tanda kasih
Yesus membasuh kaki para murid-Nya sebagai wujud cinta kasih-Nya sampai tuntas. Untuk mempertegas pelayanan-Nya bagi manusia Yesus berkata: "(*)." Yesus adalah Tuhan tetapi menunjukkan diri-Nya sendiri sebagai Hamba dan Utusan. Inilah cara Tuhan merendahkan diri-Nya bagi kita.
Di dalam sejarah Gereja, semangat pelayanan dan perutusan ini diwujudkan dalam kerelaan misioner seperti para rasul (Paulus dan Barnabas).
Tugas kita adalah mengambil segala sesuatu yang Yesus miliki terutama semangat melayani sesama sebagai tanda kasih untuk kita hayati dalam kehidupan setiap hari