Pages

Senin, 26 Agustus 2019

Yesus tersenyum padaku



Ini cerita tentang Elisabeth Sutedja: cantik, pinter, kaya, lulusan ITB, Harvard cum laude, jadi Presiden marketing di Boeing, hidup seperti presiden. Tiba-tiba masuk biara. 

Salah satu cerita Elisabeth yang pernah dia bagikan

Salah satu yang selalu aku sampaikan di doa pagi: “Tuhan, berilah aku kesempatan hari ini berbagi kasih.” Tuhan selalu mengabulkan. Ada saja yang bisa aku lakukan: bantu menyeberangkan orang tua, mendamaikan anak-anak tengkar, bantu tetangga membereskan kebun, menyapa orang-orang yang kujumpai. Selain hal-hal biasa, Tuhan kadang-kadang memberi kesempatan luar biasa. 

Pada tanggal 20 Desember 2012, Setelah misa pagi di Gereja St Anthony, biasanya aku pulang, tapi pagi itu aku jalan kaki mengambil jalan lain lewat Fenway Park, taman besar-indah di pusat Boston, ingin menikmati pagi-sandwich di satu kios. 

Saat itu musim dingin, suhu minus 10° C. Semalam salju turun lebat, tebalnya di taman 15 cm.

Sedang menikmati sandwich, pemandanganku ke gazebo di taman. Aku melihat wanita tua memandang ke arahku, seolah ingin menarikku. Wanita itu berusia sekitar 60 tahunan, wajahnya putih penuh dengan kerut dan pakaiannya sangat sederhana.

Aku tanya penjual makanan, apakah dia kenal wanita itu. Jawabnya, "Tidak, aku belum pernah melihatnya" Aku membeli sepotong sandwich dengan segelas susu panas dan membawanya ke gazebo.

"Hai ... Saya Elisabeth Sutedja" sapaku mengulurkan tangan kanankuDia diam tak menjawab dan tak menerima uluran tanganku. Matanya tajam memandang sandwich dan susu panas yang aku bawa. “Maukah kamu bergabung denganku?” kataku sambil menyerahkan sandwich dan susu panas kepadanya. Dengan cepat dia mengambilnya dan menyantapnya dengan lahap. Nampaknya dia sudah lapar sekali. 

Selesai makan, dia mulai memandang dan mengamatiku. Pandangannya terarah ke Rosario kecil yang kupakai di pergelangan tangan kiriku. "Kristen?" Tanyanya. "Ya ... Katolik." jawabku. "Sial!" Katanya keras sambil mencibirkan bibirnya. "Kenapa sial?" Tanyaku. "Aku tidak percaya pada Tuhan!" Jawabnya. "Kenapa kamu tidak percaya?" Tanyaku lagi. "Tidak ada Tuhan!" Jawab jawabnya tegas. "Ada Tuhan!" Kataku halus. "Buktikan" pintanya. 

Aku memutar otak, cari cara buktikan Tuhan itu ada. Aku berdoa "Yesus tolong aku" Dan Yesus menolong. 



Aku perhatikan tangan dan tubuhnya menggigil. Dia pasti sangat kedinginan! Aku lepaskan mantel tebal yang aku pakai sambil berkata: "Ini untukmu" kataku sambil mengenakan mantel itu pada tubuhnya. Dia diam, matanya kini memandangku dengan sayu. Aku lihat air matanya menetes keluar. Aku merasa iba, aku peluk dia, dia menangis keras. "Kenapa kamu melakukan ini?" Tanyanya sambil menangis. 

Yesus adalah Tuhan. Dia tahu kamu kedinginan. Jadi Dia memintaku untuk memberikan mantel ini padamu! ”Jawabku. 

Matanya berlinang air sambil meminta meraba mukaku sambil berkata pelan: "Kamu benar-benar seorang malaikat. Anda memberi saya makanan ketika saya lapar. Lalu Anda memberi saya mantel Anda ketika saya kedinginan!" Aku kaget ... Bagaimana dia dapat mengucapkan kata-kata indah itu?

Sesuatu terjadi pada diriku! Aku merasakan sukacita yang sungguh besar! Aku merasa Yesus tersenyum padaku! Aku berjalan pulang tanpa mengenakan mantel, namun aku tak merasakan dingin samasekali

Apakah kita siap menjadi Elisabeth-elisabeth yang lain?


Minggu, 25 Agustus 2019

Nama baik

Ada seorang gadis yang hamil di luar nikahKarena takut sang pacar dianiaya oleh ayahnya, si gadis memberitahu keluarganya, bahwa biksu dari kelenteng dekat rumahnyalah yang menghamili dia.

Akhirnya keluarga ini bersama penduduk desa mendatangi si biksu dan memarahinya habis-habisan. Mencaci maki dan meminta si biksu menerima anak tersebut. 

Si biksu hanya terdiam tanpa menjawab. Kata-kata yang keluar dari mulutnya hanya, "Oh begitu. Baiklah" 

Kemudian anak itu diterimanya. Sejak hari itu, biksu ini berusaha meminta susu dan menggunakan sedikit uangnya untuk kehidupan si anak ini.

Berita ini menyebar dengan cepat dan pamor biksu ini semakin buruk. Akibatnya makin banyak orang membenci biksu ini.

Hari demi hari lewat. Gadis /ibu si anak hidup dalam kegelisahan karena merasa bersalah. Dia merasakan siksaan batin selama 1 tahun. Akhirnya si gadis mengakui bahwa ayah dari anak itu bukan si biksu.

Keluarga ini kemudian mendatangi si biksu. Si biksu terlihat sangat kurus. Sedangkan anak kecilnya terlihat sehat dan gemuk. Keluarga ini meminta maaf dan dan meminta kembali anak tersebut. Biksu hanya tersenyum dan berkata, "Oh begitu ya. Baiklah"

Keluarga ini bingung dan bertanya "maaf anda telah kami rugikan sampai seperti ini, kenapa anda masih sebaik ini pada kami? Nama baik anda rusak oleh kami. Kenapa saat itu anda tidak membela diri?"

Biksu tersenyum dan menjawab "Sebagai seorang biksu, saya tidak seharusnya terlalu memperdulikan hal seperti itu. "Nama baik ... Apalah artinya buat kami? Diejek dan di fitnah juga tidak masalah, kalau dengan menjaga anak itu, aku bisa meringankan beban si gadis dan menyelamatkan 1 nyawa. Bukankah saya sudah berbuat baik? Lagipula kalaupun saya berusaha membenarkan diri saya, tidak banyak orang yang akan percaya. Karena itu untuk apa menyusahkan diri sendiri dan hidup dibawah perkataan orang lain?"

Mereka semua terdiam. Dan biksu ini melanjutkan: "Seseorang jikalau dari awal percaya, dia akan tetap percaya kita. Kalau dari awal dia tidak percaya. Kita berusaha sekeras apapun dia tidak akan percaya. Bukankah lebih baik aku diam dan tidak perlu membela diriku? Manusia yang berpikir negatif itu akan selalu menghakimi kita. Saat kita berbuat baik, kita dibilang punya tujuan tertentu. Saat kita salah, mereka hanya akan menambah garam pada luka. Tapi toh setelah semuanya lewat, hasil dari perjuangan kita yang mereka lihat. Karena itu biarlah kita selalu berbuat baik. Dan biarlah waktu yang membuktikan. Apakah kita benar-benar baik, atau hanya pura-pura baik.

"Saat kita menanam padi. Rumput selalu ikut tumbuh disana. Tapi saat menanam rumput. Tidak pernah ada padi disana."

Lihatlah mereka yang mengaku beragama, tapi jika perkataan dan perbuatannya masih menyakiti orang lain, maka ada yang salah dengan caranya beragama.

Karena agama apa pun mengajarkan untuk saling mengasihi satu sama lain, bukan mencaci, menghina dan membenci...

Ketika agama kehilangan Tuhan



Dulu agama menghancurkan berhala. Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya, yang penting agamanya.

Dulu orang berhenti membunuh karena agama. Sekarang orang _saling membunuh karena agama.

Dulu orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena beragama.

Agama tak pernah berubah ajarannya dari dulu, Tuhannya pun tak pernah berubah dari dulu. Lalu yang berubah apanya? Manusianya?

Dulu orang belajar agama sebagai modal untuk mempelajari ilmu lainnya. Sekarang orang malas belajar ilmu lainnya, maunya belajar agama saja.

Dulu pemimpin agama dipilih berdasarkan kepintarannya, yang paling cerdas diantara orang-orang lainnya. Sekarang orang yang paling dungu yang tidak bisa bersaing dengan orang-orang lainnya, dikirim untuk belajar jadi pemimpin agama.

Dulu para siswa diajarkan untuk harus belajar giat dan berdoa untuk bisa menempuh ujian. Sekarang siswa malas belajar, tapi sesaat sebelum ujian berdoa paling kencang, karena diajarkan pemimpin agamanya untuk berdoa supaya lulus.

Dulu agama mempererat hubungan manusia dengan Tuhan. Sekarang manusia jauh dari Tuhan karena terlalu sibuk dengan urusan-urusan agama.

Dulu agama ditempuh untuk mencari wajah Tuhan. Sekarang agama ditempuh untuk cari muka di hadapan Tuhan.

Esensi beragama telah dilupakan. Agama kini hanya komoditi yang menguntungkan pelaku bisnis berbasis agama, karena semua yang berbau agama telah didewa-dewakan, takkan pernah dianggap salah, tak pernah ditolak, dan jadi keperluan pokok melebihi sandang, pangan, papan. Agama jadi hobi, tren, dan bahkan pelarian karena tak tahu lagi mesti mengerjakan apa.

Agama kini diperTuhankan, sedang Tuhan itu sendiri dikesampingkan. Agama dulu memuja Tuhan. Agama kini menghujat Tuhan. Nama Tuhan dijual, diperdagangkan, dijaminkan, dijadikan murahan, oleh orang-orang yang merusak, membunuh, sambil meneriakkan nama Tuhan.

Tuhan mana yang mengajarkan untuk membunuh? Tuhan mana yang mengajarkan untuk membenci? Tapi manusia membunuh, membenci, mengintimidasi, merusak, sambil dengan bangga meneriakkan nama Tuhan, berpikir bahwa Tuhan sedang disenangkan ketika ia menumpahkan darah manusia lainnya.

Agama dijadikan senjata untuk menghabisi manusia lainnya. Dan tanpa disadari manusia sedang merusak reputasi Tuhan, dan sedang mengubur Tuhan dalam-dalam di balik gundukan ayat-ayat dan aturan agama.

(Gus Mus)

Penghargaan Tuhan atas kesetiaan

Alkitab membuat daftar beberapa “mahkota” yang akan dianugerahkan bagi kita, orang-orang yang percaya untuk kesetiaan kita kepada Tuhan Yesus. 

1. Mahkota kehidupan 

Mahkota ini dikaruniakan kepada para martir (Why 2:10 » Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan). 

2. Mahkota kemuliaan 

Mahkota ini dikaruniakan kepada para gembala (1 Ptr 5:2-4 » Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu). 

3. Mahkota kemegahan 

Mahkota ini dikaruniakan kepada para pemenang jiwa-jiwa (1 Tes 2:19 » Siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami). 

4. Mahkota yang abadi 

Mahkota ini dikaruniakan kepada para pemenang, para kudus (1 Kor 9:25-27 » Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak). 

5. Mahkota kebenaran 

Mahkota ini dikaruniakan kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya (2 Tim 4:8 » Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya). 

Janji-Nya “ya dan amin” – kejarlah selagi masih diberi kesempatan dan lakukanlah yang terbaik. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 172/VIII/2019 » @lannygabriella 11082019).

Berdoa Examen Ignasian



Kesibukan bisa membuat kehidupan rohani menjadi kering dan tidak bermakna, sehingga makin sulit menyadari kehadiran Allah dalam hidup kita. Akibatnya, berbagai pilihan hidup bisa menjadi tidak selaras dengan kehendak-Nya. Apakah di tengah kesibukan, kita masih dapat membangun relasi dengan Allah

Terkadang doa kita menjadi kering, kita mengalami kebingungan dan bertanya-tanya kepada Tuhan apa yang harus dikatakan pada-Nya? Ada sebuah model doa yang dapat membantu kita menghindari efek-efek buruk kesibukan dan menumbuhkan relasi personal dengan Allah. Doa itu dikenal dengan nama Examen, diperkenalkan oleh St. Ignasius Loyola dalam Latihan Rohani. Melalui doa ini kita melakukan pencarian tanpa akhir dan melakukan persekutuan yang lebih dalam dengan Tuhan, yang memberikan sukacita dan kesegaran terus-menerus untuk kehidupan spiritual kita

Bagi Ignatius Loyola, Allah tidak hanya ditemukan dalam Kitab Suci, Sakramen, Liturgi, dan lainnya, melainkan juga dalam ciptaan-Nya, dalam sejarah umat manusia dan dalam diri sesama manusia. Allah dapat menunjukkan diri-Nya secara langsung ataupun tidak langsung, yaitu dalam tanda di sekitar kita. 

Examen merupakan sebuah doa, bukan sekedar evaluasi dan refleksi diri, tetapi salah satu sarana untuk mencermati gerak roh yang terjadi di dalam diri kita setiap hari (Examen Conscientiae = pemeriksaan kesadaran, pemeriksaan suara hati/batin, apakah senantiasa berjalan bersama Tuhan atau secara sengaja menolak untuk berjalan bersama Tuhan). 

Melalui pemeriksaan ini, kita diajak untuk menyadari bahwa hidup ini adalah anugerah dari Tuhan, menyadari kehadiran serta karya-Nya di dalam setiap pengalaman tersebut. Dengan demikian, kita terbantu untuk selalu menemukan Allah dan kehendak-Nya setiap hari dalam segala hal

Mengingat pentingnya pemeriksaan kesadaran bagi hidup kita, Ignatius Loyola menganjurkan supaya kita melakukannya dua kali dalam sehari (sekali pada siang hari/tengah hari dan sekali pada malam hari/sebelum tidur). Pagi hari, membuat niat berwaspada terhadap dosa atau kekurangan khusus yang ingin diperbaiki, di mana pada pagi hari, memohon rahmat yang dikehendaki kepada Allah untuk mengingat tentang dosa dan menghindari di waktu selanjutnya. Di akhir hari, kita harus mencatat berapa kali jatuh ke dalam dosa. 

Lima langkah mempraktekkan Examen Conscientiae (5 R » Relish, Request, Review, Repent, Renewal): 

Sebelum menjalani Examen Conscientiae kita mempersiapkan hati dan pikiran kita dengan berbagai cara, antara lain: berdoa formal yang pendek (Bapa Kami, Salam Maria, Kemuliaan)/mengucapkan nama Tritunggal (Bapa, Putera dan Roh Kudus) dengan pelan dan lembut sehingga diri kita bersatu dengan-Nya/mempersiapkan diri dengan bacaan-bacaan singkat Alkitab dan merasakan kita bersatu dengan-Nya melalui bacaan/ayat singkat dari Alkitab yang dibaca. 

1. Mengucap syukur (Relish). 

Dalam setiap saat pada setiap harinya, Allah melimpahkan banyak rahmat-Nya bagi kita. Apa pun yang kita alami merupakan rahmat yang patut disyukuri. Menurut St. Ignatius Loyola, rahmat Tuhan tidak hanya terbatas pada hal-hal rohani seperti ketenangan batin dalam doa, tetapi juga ketika bersyukur atas realitas yang dialami dalam peziarahan hidup. 

Mengenali rahmat dan kasih Tuhan dengan bersyukur adalah inti keseluruhan hubungan kita dengan Tuhan. Mengucap syukur di awal examen, mempersiapkan diri kita untuk bersyukur atas segala hal yang baik yang telah Allah sediakan bagi kita. 

2. Memohon rahmat (Request) 

Usaha manusiawi, tanpa rahmat Tuhan dapat mengurangi rasa dalam mencecap buah pengalaman harian. Kita memohon rahmat pemahaman yang membuka jalan mencapai rahmat kebebasan dan pemahaman mendalam akan karya Tuhan yang konkret. 

Kita berdoa memohon rahmat Allah agar Roh Kudus menolong kita untuk mengenali diri kita sendiri dengan terbuka dan jujur dan melepaskan diri dari dosa. Kita bertanya tentang apa yang telah kita lakukan? Dorongan-dorongan apa yang telah membuat kita melakukannya? Apakah hal itu berasal dari yang baik atau yang jahat? Bagaimanakah perasaan-perasaan kita sekarang? Dari mana perasaan-perasaan tersebut berasal? 

3. Melihat kembali (Review) 

Setiap hari Allah memanggil kita untuk berbagi kasih dan kedamaian dengan sesama di sekitar kita. Bagaimana kita melewati waktu demi waktu dalam hidup kita hari ini? Di manakah Allah telah bekerja hari ini dalam kehidupanku? Di manakah aku bekerja sama dengan Allah pada hari ini? 

Dalam tahap ini, kita mencoba menarik keluar pengalaman atau peristiwa yang kita alami untuk melakukan pemeriksaan batin, untuk menemukan Allah dalam segala hal. Kuingat pengalaman yang mengesankan, membahagiakan, memberikan semangat, menghibur. Juga pengalaman yang menyusahkan, menyedihkan, menggelisahkan, dan membuatku kering. Meneliti gerakan-gerakan, dorongan yang muncul dalam pengalaman tersebut. Bagaimana gerakan Roh Baik dan roh jahat atau diriku sendiri dalam pengalaman itu? Gerakan itu membawaku kemana? Lebih mendekatkan atau menjauhkan kepada Allah? Mengapa? Bagaimana tanggapanku terhadap gerakan itu? Apakah aku puas? Bagaimana aku sampai mengikuti gerakan-gerakan itu? Bagaimana perasaanku

Dengan melihat kembali perjalanan hidup kita setiap harinya, kita bisa menyadari perbedaan-perbedaan antara kebaikan dan kasih Allah dengan kelemahan-kelemahan kita yang menjauhkan kita dari kebaikan dan kasih-Nya. 

4. Diriku yang rapuh dan kerahiman Allah (Repent) 

Seringkali kita tidak menghargai rahmat dan kasih Allah yang dilimpahkan-Nya kepada kita. Melalui Examen Conscientiae, kita berjumpa dengan kelemahan dan dosa-dosa kita, namun kita juga diundang untuk mengagumi sekaligus bersyukur bahwa meskipun kita berdosa Allah tetap mengasihi kita. Oleh karena itu, kita perlu mengakui segala dosa dan kelemahan kita dan memohonkan rahmat pengampunan-Nya

Maka sudah layak dan pantas kita melakukan yang terbaik yang masih bisa kita lakukan bagi-Nya dengan menjadi saluran rahmat dan berkat bagi sesama. Kita baru bisa menerima dan mengampuni orang lain, ketika merasa diterima dan di­ampun-i oleh Allah

5. Perbaharui diri (Renewal) 

Dalam tahap ini, kita memohon rahmat dan pertolongan Allah untuk menjernihkan perasaan dan pikiran kita untuk mengetahui apa yang Tuhan mau dalam hidup kita. Dengan demikian, hendaknya kita membangun sebuah niat untuk memperbaiki hidup kita dengan membangun semangat untuk bangkit kembali, mengarahkan diri untuk perbaikan yang nyata pada hidup kita di hari selanjutnya. 

Sesudah kita melakukan tahap-tahap Eksamen, ada banyak cara untuk menutup Eksamen tersebut, yakni dengan (1) berdoa doa pujian secara singkat sebelum mengakhiri Eksamen, (2) mengulang beberapa waktu doa Kemuliaan dan (3) mengucapkan syukur kepada Tuhan karena Eksamen berlangsung dengan baik. (4) menulis kembali (journaling) pengalaman apa yang kita pikirkan selama Eksamen tadi. Berlatih menulis akan membantu kita untuk mengerti pengalaman itu lebih mendalam daripada hanya memikirkannya saja. Tulisan yang dibuat juga bisa menjadi bahan refleksi spiritual seseorang di masa esok, merefleksikan dengan cara membacanya dan berguna bagi orang lain. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 172/VIII/2019 » Renungan KPI TL Tgl 18 Juli 2019, Dra Yovita Baskoro, MM). 



Doa-doa harian Ordo Fransiskan


Santo Fransiskus dari Asisi mengajak kita agar senantiasa berdoa: memuji dan memuliakan Tuhan, menyembah dan bersyukur kepada-Nya, memohon ampun dan berkat-Nya di manapun kita berada. 

Berikut ini adalah doa-doa yang dapat kita pakai setiap hari, sendiri maupun bersama dalam keluarga. 

1. Doa kami menyembah Engkau (doa sederhana ini diucapkan ketika memulai setiap ibadat) 

Kami menyembah Engkau Yesus Kristus di sini dan di setiap gereja-Mu di seluruh dunia dan kami memuji Engkau, sebab Engkau telah menebus dunia dengan salib-Mu yang suci. 

2. Doa Salib (untuk mengenang sengsara Tuhan diucapkan sambil berlutut, tangan diangkat, telapak tangan dibuka): 

1 X Bapa Kami 
1 X Salam Maria 
1 X Kemuliaan 

(diulang sebanyak 5 X, doa ini dapat dibuka dan ditutup dengan doa “Doa kami menyembah Engkau ...”). 

3. Ofisi ilahi/Ibadat Harian (Ofisi ini tadinya dipakai untuk para Fransiskan yang tidak bisa membaca, sedangkan para Fransiskan yang bisa membaca tetap pakai “Ibadat Harian”. Sekarang ofisi Fransiskan ini dipakai untuk yang tidak bisa ikut doa bersama di biara, misalnya karena pekerjaan atau dalam perjalanan. Dapat diucapkan ditempat manapun, sesuai dengan kesibukan masing masing, dapat juga diucapkan dalam hati, bila keadaan tidak memungkinkan). 

Ibadat Pagi / Laudes (antara pk 05.00 - 07.00) 

Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ...” 
1 X Aku Percaya 
5 X Bapa Kami 
1 X Kemuliaan 
Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ...” 

Ibadat Siang (antara pk 09.00-16.00). 

Doa ini dapat diucapkan dalam tiga kesempatan antara : 
Pukul 09.00 - 10.00 (Tertia) 
Pukul 11.00 - 12.00 (Sexta) 
Pukul 14.00 - 15.00 (Nona) 

Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ...” 
1 X Aku Percaya 
7 X Bapa Kami 
1 X Kemuliaan 
Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ...” 

Ibadat Sore/Vesperae (antara pk 17.00 - 20.00) 

Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ...” 
1 X Aku Percaya 
12 X Bapa Kami 
1 X Kemuliaan 
Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ...” 

Ibadat Penutup / Completorium (menjelang tidur atau setelah pk 21.00). 

Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ...” 
1 X Aku Percaya 
7 X Bapa Kami 
1 X Kemuliaan 
Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ...” 

Ibadat Bacaan/Matutinum 

Tanda Salib 
Doa Kami menyembah Engkau ...” 
1 X Aku Percaya 
24 X Bapa Kami 
1 X Kemuliaan 
Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ... 

4. Doa waktu melayat (atau kapan saja, untuk orang meninggal) 

Tanda Salib 
Doa “Kami Menyembah Engkau ...” 
7 X Bapa Kami 
Tuhan berilah dia (mereka) istirahat yang kekal 
Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ...” 

5. Doa mohon ampun atas dosa-dosa (diucapkan setiap hari) 

Tanda Salib 
Doa “Kami menyembah Engkau ...” 
3 X Bapa Kami 
Tanda Salib 
Doa Kami menyembah Engkau ...” 

(Sumber: Warta KPI TL No. 172/VIII/2019 » Renungan KPI TL Tgl 16 Mei 2019, Dra Yovita Baskoro, MM).

Ketika kita jenuh berdoa

 Jika ingin mempunyai tubuh yang sehat dan kuat, tidak mudah sakit, kita perlu mempunyai pola hidup yang sehat. Caranya, dengan melakukan perawatan tubuh (makan makanan yang bergizi, pergi ke salon dll.) dan jiwa (makan makanan sehat, perkataan Tuhan kita Yesus Kristus - 1 Tim 6:3; tinggal di dalam Tuhan Yesus - Yoh 15:4; doa menambah kekuatan dalam jiwa - Mzm 138:3). Jadi, doa adalah kebutuhan orang beriman. 

Namun kadangkala kita merasa jenuh dan bosan berdoa, bahkan sering bertanya dalam hati, “Apakah Tuhan tidak bosan dengan kalimat doa yang tidak berubah, isi permohonan doa itu-itu saja?” Doa adalah relasi dengan Allah. Doa pertama-tama bukanlah meminta dan meminta, tetapi kita berbicara dengan Tuhan sebagai anak atau sahabat

Ada satu cara berelasi dengan Allah yang tidak membosankan, yaitu dengan cara bermazmur. Lewat Mazmur, Allah mengajarkan kepada umat Kristiani untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya. Jadi, Mazmur merupakan doa yang sejati – mencerminkan seluruh perasaan pribadi terdalam manusia (iman, sukacita, ketakutan, kemenangan dan kekalahan, pemberontakan dan kesetiaan, serta keluhan dan pujian). Doa ini terarah kepada Tuhan karena ditulis oleh orang yang beriman/percaya kepada-Nya, yang mencari Dia sepanjang kehidupan nyata

Mazmur tidak pernah usang bahkan selalu segar, bagaikan mendengar kicau burung, walaupun terdengar setiap pagi suara burung yang sama, kita tidak pernah bosan, karena terdengar selalu baru

Mazmur terdiri dari 150 bab, Mazmur 119 adalah Mazmur yang paling panjang karena terdiri dari 176 ayat. Contoh berdoa dengan Mazmur 119

Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang. Tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. Peringatan-peringatan-Mu menjadi penasihat-penasihatku. Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku (Mzm 119:75, 67, 71, 24, 50). 

Bagianku ialah Tuhan, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku. Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka, mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, melapangkan hatiku (Mzm 119: 57, 160, 105, 72, 165, 32). 

Aku berpegang pada titah-titah-Mu dan peringatan-peringatan-Mu, sebab seluruh hidupku terbuka di hadapan-Mu. Jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu (Mzm 119: 168, 81, 66). 

Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan! Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu. Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu (Mzm 119:37, 18, 130, 27, 15). 

Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku. Biarlah bibirku mengucapkan puji-pujian, sebab Engkau mengajarkan ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Biarlah lidahku menyanyikan janji-Mu, sebab segala perintah-Mu benar. Oleh karena itu, aku mencari Dia dengan segenap hati, hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya, jiwaku memuji-muji Engkau. Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau. Hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Haleluya! (Mzm 119:54, 171-172, 2-3, 175, 164; 117:1-2). 

[Baca juga: Ibadat Harian

Jika kita mendoakan Ibadat Harian, sebenarnya kita tidak pernah berdoa seorang diri, sebab kita berdoa bersama seluruh Gereja, dan juga seluruh Gereja mendoakan kita

Ibadat Harian adalah doa gereja bersama, dan kepada Kristus, karena gereja adalah Tubuh Kristus. Kristus berdoa bersama kita kepada Bapa; Ia menjadi pengantara kita kepada Bapa. 

Doa-doa Mazmur sangat cocok bagi umat Kristiani, karena dengan tepat mengungkapkan apa yang menjadi kebutuhan dasar jiwanya. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 172/VIII/2019 » Bible Learning - youtube.com, Father Joseph).

Dapatkah kita belajar berdoa dari Kitab Suci?

Kitab Suci seperti mata air doa. Berdoa dengan Sabda Allah berarti menggunakan sabda dan peristiwa-peristiwa dalam Kitab Suci sebagai doa. "Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus sendiri" (St. Hieronimus) (KGK 2652-2653). 

Kitab Suci, khususnya Mazmur dan Perjanjian Baru merupakan harta karun yang begitu berharga; di dalamnya kita menemukan doa yang paling indah dan paling kuat dari tradisi Yahudi-Kristiani. Mendaraskan doa-doa dari Kitab Suci mempersatukan kita dengan jutaan orang dari zaman ke zaman dan budaya-budaya yang telah mendoakannya, dan terutama dengan Kristus sendiri, yang hadir dalam doa-doa itu

(Sumber: Warta KPI TL No. 172/VIII/2019 » Youcat 491).

Doa Perawan Maria

[KGK 2617] Doa Maria dinyatakan kepada kita pada awal kepenuhan waktu. Sebelum penjelmaan Putera Allah menjadi manusia dan sebelum pencurahan Roh Kudus, doanya secara istimewa turut serta dalam rencana Bapa yang penuh rahmat: untuk mengandung Kristus pada saat pewartaan (Bdk. Luk 1:38), dan untuk pendirian Gereja, Tubuh Kristus, pada hari Pentakosta (Bdk. Kis 1:14). Dalam iman hamba-Nya yang rendah hati, anugerah Allah diterima atas cara yang ia nantikan sejak awal segala waktu. "Dipenuhi dengan rahmat" oleh Yang Mahakuasa, Maria menjawab melalui penyerahan seluruh dirinya: "Lihatlah, aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu". Fiat! - itulah doa Kristen: sepenuhnya menjadi milik-Nya, karena Ia sepenuhnya menjadi milik kita. 

[KGK 2618] Injil menyatakan kepada kita, bagaimana Maria berdoa dan menjadi perantara dalam iman: di Kana (Bdk. Yoh 2:1-12) ibu Yesus meminta apa yang dibutuhkan untuk perjamuan perkawinan. Perjamuan ini adalah tanda bagi satu perjamuan lain: yakni perjamuan perkawinan Anak Domba, di mana Kristus, atas permohonan Gereja sebagai mempelai-Nya, menyerahkan tubuh dan darah-Nya. Pada saat Perjanjian Baru, Maria didengarkan pada kaki salib . Karena ia adalah wanita, Hawa baru, "ibu semua orang hidup", yang benar. 

[KGK 2619] Karena itu, madah pujian Maria (Bdk. Luk 1:46-55) (dalam bahasa Latin "Magnificat", dalam bahasa latin "Megalinarion") sekaligus merupakan - madah pujian Bunda Allah dan Gereja, madah pujian Puteri Sion dan Umat Allah yang baru. Ia adalah madah syukur atas kepenuhan rahmat yang diberikan dalam tata keselamatan, satu kidung "orang miskin", yang harapannya dipenuhi berlimpah ruah, karena janji-janji, yang diberikan "kepada Abraham. dan keturunannya untuk selama-lamanya", dipenuhi. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 172/VIII/2019 » KGK 2617-2619).

Yesus mengajar berdoa

[KGK 2607] Kalau Yesus berdoa, Ia sudah mengajar kita berdoa. Cara doa kita yang berkenan kepada Allah adalah doa Yesus kepada Bapa-Nya

Tetapi di samping semuanya itu, Injil memberi kepada kita ajaran Yesus yang jelas mengenai doa. Sebagai pendidik yang bijaksana, Ia menjemput kita di tempat kita berada dan membimbing kita langkah demi langkah menuju Bapa. Dalam kata-kata-Nya kepada orang yang mengikuti-Nya, Yesus beranjak dari apa yang mereka sudah tahu mengenai doa dari Perjanjian Lama, dan membuka hati mereka untuk unsur baru dari Kerajaan yang akan datang. Lalu Ia menyatakan yang baru itu kepada khalayak dalam perumpamaan-perumpamaan. Akhirnya Ia berbicara kepada murid-murid-Nya, yang akan menjadi pembina doa di dalam Gereja-Nya, secara terbuka mengenai Bapa dan mengenai Roh Kudus

[KGK 2608] Sejak khotbah di bukit Yesus menekankan arti pertobatan hati. Sebelum kita membawa persembahan ke altar, kita harus berdamai dengan saudara kita (Bdk. Mat 5:23-24). Kita harus mencintai musuh dan berdoa untuk penghambat kita (Bdk. Mat 5:44-45). 

Kita harus berdoa kepada "Bapa yang ada di tempat tersembunyi" (Mat 6:6) dan jangan mengucapkan banyak kata (Bdk. Mat 6:7), mengampuni dengan segenap hati di dalam doa (Bdk. Mat 6:14-15), memiliki hati yang murni dan mencari Kerajaan Allah (Bdk.Mat 6:21, 25, 33). Pertobatan ini sepenuhnya diarahkan kepada Bapa. Pertobatan berarti seorang anak mendekati Bapa-Nya

[KGK 2609] Kalau hati sudah bertekad untuk bertobat, ia lalu belajar berdoa dalam iman. Iman adalah persetujuan seorang anak dengan Allah, melebihi perasaan dan pemahaman kita. Penyerahan diri ini menjadi mungkin, karena Putera tercinta telah membuka jalan bagi kita menuju Bapa. Putera dapat menuntut dari kita untuk "mencari" dan "mengetuk", karena Ia sendiri adalah pintu dan jalan (Bdk. Mat 7:7-11, 13-14). 

[KGK 2610] Dalam doa kepada Bapa, Yesus berterima kasih, sebelum Ia menerima anugerah-Nya. Dengan demikian Ia mengajar kita, supaya bertindak dalam keberanian yang sama sebagai seorang anak: "Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya" (Mrk 11:24). Ini merupakan kekuatan doa, karena "tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya" (Mrk 9:23) dan "tidak bimbang" (Mat 21:21) dalam iman ini. Yesus bersedih hati karena "ketidakpercayaan" (Mrk 6:6) sanak keluarga dan "orang yang kurang percaya" di antara murid-murid-Nya (Mat 8:26), dan Ia amat kagum akan "iman besar" dari perwira Roma (Mat 8:10) dan wanita Kanaan (Bdk. Mat 15:28). 

[KGK 2611] Doa iman tidak hanya berarti orang mengatakan "Tuhan, Tuhan", tetapi bahwa orang mempersiapkan hatinya untuk melakukan kehendak Bapa (Bdk. Mat 7:21). Yesus mengajak murid-murid-Nya, supaya mendukung usaha ini untuk bekerja sama dengan rencana ilahi, di dalam doa (Bdk. Mat 9:38; Luk 10:2; Yoh 4:34). 

[KGK 2612) Di dalam Yesus, Kerajaan Allah sudah dekat. Yesus meminta supaya bertobat dan percaya, tetapi juga supaya berjaga-jaga. Dalam doa, murid menantikan dengan penuh perhatian Dia yang ada dan yang datang, sambil mengingat kedatangan pertama dalam kerendahan daging dan berharap akan kedatangan-Nya yang kedua dalam kemuliaan (Bdk. Mrk 13; Luk 21:34-36). Doa murid-murid adalah satu perjuangan, yang dimenangkan dalam persekutuan dengan Guru: siapa yang berkanjang dalam doa, tidak masuk ke dalam percobaan (Bdk. Luk 22:40-46). 

[KGK 2613] Santo Lukas menyampaikan kepada kita tiga perumpamaan penting mengenai doa: Yang pertama berbicara mengenai sahabat yang tidak tahu malu (Bdk. Luk 11:5-13) dan meminta supaya berdoa dengan mendesak: "Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu". Bapa di surga akan memberikan kepada orang yang berdoa demikian, apa yang ia butuhkan, terutama Roh Kudus, rangkuman semua anugerah yang baik

Yang kedua bercerita tentang janda yang selalu mendesak (Bdk. Luk 18:1-8); perumpaman ini mengarah kepada sifat doa yang lain: berdoa tanpa henti-hentinya dalam kesabaran beriman. "Tetapi apakah Anak Manusia masih menemukan iman di bumi ini kalau Ia datang?" 

Perumpamaan ketiga tentang orang Farisi dan pemungut cukai (Bdk. Luk 18:9-14) menuntut kerendahan hati waktu berdoa. "Allah, kasihanilah aku orang berdosa". Gereja selalu menggunakan doa ini: "Kyrie eleison !" 

[KGK 2614] Ketika Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya rahasia doa kepada Bapa, Ia menyingkapkan kepada mereka, bagaimana seharusnya doa mereka - dan dengan demikian juga doa kita - setelah Ia kembali lagi kepada Bapa-Nya dalam kodrat manusia-Nya yang dimuliakan: yang baru ialah permohonan atas nama-Nya (Bdk. Yoh 14:13-14). Iman kepada Kristus mengantar para murid masuk ke dalam perkenalan Bapa, karena Yesus adalah "jalan dan kebenaran dan hidup" (Yoh 14:6). 

Iman membuahkan cinta kasih: kita berpedoman kepada kata-kata dan perintah Yesus; kita tinggal di dalam Bapa yang mengasihi kita di dalam Kristus sedemikian, sehingga Ia tinggal di dalam kita. Di dalam Perjanjian Baru, ada kepastian bahwa doa-doa kita akan dikabulkan berdasarkan doa Kristus (Bdk. Yoh 14:13-14). 

[KGK 2615] Lebih lagi: Kalau doa kita bersatu dengan doa Yesus, Ia memenuhi janji-Nya: "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya yaitu Roh Kebenaran" (Yoh 14:16-17). Dimensi doa yang baru ini menyata dalam wejangan perpisahan (Bdk. Yoh 14:23-26; 15:7.16; 16:13-15; 16:23-27). 

Dalam Roh Kudus, doa Kristen adalah persatuan dalam cinta kasih dengan Bapa, bukan hanya melalui Kristus, melainkan juga di dalam Dia: "Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu" (Yoh 16:24). 

[KGK 2616] Doa yang diarahkan kepada Yesus sudah dikabulkan-Nya sewaktu karya-Nya melalui tanda-tanda, yang mengantisipasi daya kematian dan kebangkitan-Nya. Yesus mengabulkan doa yang beriman, yang diungkapkan lewat kata-kata (permohonan penderita kusta - Bdk.Mrk 1:40-41, Yairus - Bdk. Mrk 5:36, wanita Kanaan - Bdk. Mrk 7:29, dan penyamun yang baik - Bdk. Luk 23:39-43.), tetapi juga permohonan yang tidak diungkapkan (pengusung orang lumpuh - Bdk. Mrk 2:5; wanita yang menderita pendarahan, yang menjamah jubah-Nya - Bdk. Mrk 5:28; air mata dan minyak wangi dari wanita pendosa - Bdk. Luk 7:37-38). Permohonan mendesak dari orang-orang buta: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud!" (Mat 9:27); "Anak Daud, kasihanilah aku!" (Mat 10:48) diambil dalam tradisi doa Yesus: "Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah, kasihanilah aku orang berdosa!" Yesus selalu mengabulkan doa yang disampaikan kepada-Nya dengan penuh iman, demi penyembuhan penyakit-penyakit atau demi pengampunan dosa: "Pergilah dalam damai; imanmu telah menyelamatkan engkau". Santo Agustinus menyimpulkan ketiga dimensi doa Yesus dengan sangat cemerlang: "Ia berdoa bagi kita sebagai Imam kita; Ia berdoa di dalam kita sebagai Kepala kita; kita berdoa kepada-Nya sebagai Allah kita. Jadi, hendaknya kita mendengarkan suara kita di dalam-Nya dan suara-Nya di dalam kita" (Psal. 85,1) (Bdk. IGLH 7). 

(Sumber: Warta KPI TL No. 172/VIII/2019 » KGK 2607-2616).

Kerinduan akan Allah


[Kid 3:1-4] Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. Aku hendak bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. 

Aku ditemui peronda-peronda kota. "Apakah kamu melihat jantung hatiku?" Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku. 

» Kidung Agung menjadi kitab yang paling banyak diperdebatkan sepanjang sejarah. Pada awalnya, orang-orang Yahudi tidak bisa menerimanya begitu saja sebagai bagian dari Kitab Suci mereka. Perdebatan yang sama juga terjadi di antara orang-orang Kristen awal saat menerima kitab ini dalam kanon. Tidak diragukan lagi, salah satu sumber perdebatan yang utama adalah bahasaerotis” yang digunakannya. Bagaimana mungkin kitab yang bernuansapornografi” semacam itu bisa menjadi bagian dari Kitab Suci kita? 

Para nabi menggambarkan kasih Allah terhadap umat pilihan-Nya dengan gambaran suami-istri. Hal ini sudah ada pada zaman nabi Hosea. Selanjutnya, orang-orang Yahudi pada abad ke-2 Masehi juga menafsirkan Kidung Agung sebagai kiasan kasih Allah kepada Israel. 

Sementara itu, para pujangga Kristen juga menempuh jalan yang sama. Origenes memelopori tafsiran alegoris (kiasan) ini. Dia menggunakan kiasan perkawinan guna menggambarkan relasi antara Kristus dan Gereja-Nya

Jika Kidung Agung berbicara tentang anugerah Allah, yakni cinta kasih yang luhur dan mulia, maka tidak ada keberatan kitab ini menjadi bagian Kitab Suci kita. Bahasa cinta yang menyala-nyala, yang barangkali bernuansa erotika, hanyalah kekaguman seseorang pada kekasihnya yang sangat dicintainya. Bahasa cinta yang menyala-nyala itu gema dari bahasa cinta awali: “Inilah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.” (Kej 2:23). Itulah keajaiban cinta pertama. Manusia pertama terpesona melihat belahan jiwanya

Kerinduan akan Allah sudah terukir dalam hati manusia karena manusia diciptakan oleh Allah dan untuk Allah. Allah tidak henti-hentinya menarik dia kepada diri-Nya. Hanya dalam Allah manusia dapat menemukan kebenaran dan kebahagiaan yang dicarinya terus-menerus: 

"Makna paling luhur martabat manusia terletak pada panggilannya untuk memasuki persekutuan dengan Allah. Sudah sejak asal mulanya manusia diundang untuk berwawancara dengan Allah. Sebab manusia hanyalah hidup, karena ia diciptakan oleh Allah dalam cinta kasih-Nya, dan lestari hidup berkat cinta kasih-Nya. Dan manusia tidak sepenuhnya hidup menurut kebenaran, bila ia tidak dengan sukarela mengakui cinta kasih itu, serta menyerahkan diri kepada Penciptanya" (GS 19,1) (KGK 27). 

Oleh karena itu kita harus bersekutu dengan-Nya, kita berbicara dengan-Nya bila berdoa, kita mendengar-Nya bila kita membaca amanat-amanat ilahi (Ambrosius, KGK 2653). 

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkaukarena hukum-hukum-Mu yang adil (Mzm 119:164).

Doa menghasilkan pengenalan diri. Mengenal diri dalam doa tidak terjadi di tingkat akal budi, melainkan dalam suatu perjumpaan yang menyentuh hati. Dalam tangisan kita disentuh dan dikuasai oleh Allah secara langsung

Air mata memulihkan kembali keseimbangan antara yang rohani dan jasmani, antara budi dan perasaan dan memulihkan kembali juga kesatuan di dalam diri manusia

Jadi, dalam hatinya manusia mengalami keutuhan, yang tidak terancam lagi oleh suatu rasa sakit, dan suatu kesukaan yang tidak dapat diganggu lagi oleh kekecewaan dan kegagalan. 

[Baca juga: Karunia air mata

Kerinduan berbicara mengenai “hati”, Allah merindukan penyembah-penyembah dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:23). Kerinduan-Nya, manusia beribadah dengan hatinya bukan hanya memuliakan-Nya dengan mulut bibirnya saja (Yes 29:13; Mat 15:8). Jadi, jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Ams 4:23). 

Jika kita merindukan mempunyai tubuh yang sehat dan kuat, kita perlu makan makanan yang bergizi setiap hari. Demikian juga jika kita merindukan mempunyai jiwa dan roh yang sehat dan kuat, kita perlu makan makanan bergizi, yaitu ajaran sehat, perkataan Tuhan kita Yesus Kristus (1 Tim 6:3). 

Tuhan adalah kekuatan dan perisai kita, ketika kita tinggal pada pokok anggur yang benar maka jiwa dan roh kita akan sehat dan kuat sehingga kita akan dimampukan oleh-Nya memuji dan bersyukur sepanjang hari (Mzm 28:7; Yoh 15:4-5; Mzm 34:1; 44:9). 

Jadi, sebagai orang percaya kita harus memiliki kerinduan yang berbeda dengan orang-orang dunia pada umumnya. Kidung Agung ini merupakan cermin untuk berefleksi apakah kerinduan kita sama ketika akan beribadah setiap hari Minggu? Apakah perasaan hati kita biasa-biasa saja, menggerutu karena merasa kewajiban ke gereja? Ketika Misa berlangsung, apakah ada perasaan tidak nyaman ketika mendengar homili yang tidak sesuai dengan harapan kita dan mendengar koor yang nadanya kurang pas? Jika semua perasaan ini ada, berarti ada yang salah dalam kehidupan rohani kita. Seharusnya kita beribadah dengan penuh gairah dan bersyukur karena Allah telah menyelamatkan hidup kita. 

(Sumber: Warta KPI TL No. 172/VIII/2019 » Renungan KPI TL Tgl 1 Agustus 2019, Dra Yovita Baskoro, MM).

Kamis, 22 Agustus 2019

Selasih



Kandungan gizi dan nutrisi biji selasih

Biji selasih sebenarnya mempunyai beragam manfaat yang sangat baik buat kesehatan maupun kecantikan. Biji tanaman bunga kemangi mempunyai kandungan yang beragam, seperti eugenol, tymol, metal eugenol, vitamin, lemak, dan serat. Fungsi dari Eugamol sebagai zat yang melindungi tubuh dari bacteri yang merugikan, dan tymol mempunyai fungsi sebagai antibiotic yang akan melawan bakteri, dan metal eugenol sebagai atraktan atau pemikat.

Selain itu, biji selasih pula mengandung minyak astiri misalnya linalool, methyichavicol, citral, geraniol, ocimenen, 1.8 cincole, encalyptole, himonene, eugenol methylether, furfural, methyl cinnamate, dan farnesol. Semua kandungan tadi sangat baik dalam dunia kesehatan juga kecantikan. 



Manfaat biji selasih untuk kesehatan dan kecantikan

Masih asing dengan nama biji selasih? Biasanya biji bunga kemangi ini digunakan sebagai campuran atau perlengkapan banyak sekali minuman dingin. Biji basil ini memiliki rona hitam mini dan luarnya dikelilingi warna putih bening, dan memiliki ukuran yang besarnya hampir seukuran dengan wijen. Biji selasih itu sendiri asal berdasarkan bunga kemangi yang sudah kering, dan biji tadi direndam usang hingga muncul selaput berwarna putih bening dibagian luarnya.

Biji tanaman selasih juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan penyegar, atau yang biasa dikenal dengan sebutan tonikum. Nah, jadi, biji selasih ini berasal dari tumbuhan apa, jawabannya merupakan bagian dari tumbuhan basil atau kemangi. Tanaman basil memiliki bentuk daun yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil.

Manfaat biji selasih untuk kesehatan:

1. Menguatkan sistem imun pada tubuh

Biji selasih mempunyai kandungan vitamin C dan antioksidan yang berperan sangat penting dalam kesehatan tubuh, yaitu dalam menaikkan dan menguatkan imunitas dalam tubuh kita. Dengan mengkonsumsi biji selasih secara rutin, maka sistem imun tubuh akan lebih meningkat dan bertenaga.

2. Mampu mengobati batuk

Antispasmodic yang terkandung pada biji selasih bisa membantu menyembuhkan batuk rejan. Anda bisa memanfaatkan biji bunga kemangi ini buat menyembuhkan batuk anda. Sebab, sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan biji ini buat ekspektoran dan obat batuk menggunakan mencampurkan biji tanaman bunga kemangi dalam secangkir teh yang dapat mengencerkan dahak. Konsumsilah sampai batuknya benar-benar reda.

3. Mampu meredakan stres

Biji selasih sebagai bahan aromaterapi sudah banyak digunakan, karena mempunyai dampak menenangkan serta bisa memperbaiki suasana hati. Selain itu, biji selasih atau biji bunga kemangi bisa menyembuhkan kelelahan, syaraf tegang, migran dan mengurangi depresi

Jadi sangat cocok bagi anda yang memiliki masalah dengan pikiran anda yang cemas, bingung atau sebagainya. Anda dapat menyeduh sekitar 6 gram biji selasih dalam air sebanyak 200 cc, aduk rata kemudian minumlah ketika masih hangat serta campurkan jeruk nipis serta madu secukupnya.

4. Dapat menunda rasa lapar

Bagi anda yang sedang diet, biji selasih bisa digunakan sebagai alternatif buat menahan rasa lapar anda. Serat yang terkandung dalam biji selasih akan membantu menciptakan perut anda terasa kenyang lebih lama. Biji tanaman selasih ini pula dapat menyehatkan usus Anda, karena berfungsi menghambat konversi pati menjadi gula dan mengurangi penyerapan zat berbahaya atau toksin dalam tubuh.

5. Membantu menghilangkan sulit tidur

Apabila anda mempunyai kebiasaan susah tidur atau bahkan tidak bisa tidur, anda dapat memanfaatkan biji selasih. Biji selasih ini efektif membantu menghilangkan perkara insomnia. Rutin mengkonsumsi minuman dan makanan yang mengandung biji selasih tentu bisa mengurangi rasa gelisah yang berlebihan atau seperti susah tidur.

Manfaat biji selasih untuk kesehatan lainnya :

6. Menyembuhkan sakit gigi
7. Menyembuhkan sakit kepala
8. Mengurangi efek tidak baik nikotin
9. Menyembuhkan sembelit dan perut kembung
10. Meredakan gangguan pernafasan
11. Menyembuhkan luka dan infeksi pada kulit
12. Menguatkan tulang
13. Menurunkan kadar gula dalam darah
14. melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh
15. Bersifat analgesik
16. Obat penurun demam
17. Menjaga kesehatan ginjal
18. Bersifat anti-inflamasi
19. Meningkatkan kinerja hati
20. Mencegah hipertensi

Cara memanfaatkan selasih untuk kesehatan :

Untuk memanfaatkan biji selasih sebagai obat sakit gigi, anda cukup meminum rebusan 10 gr biji selasih yang dicampur menggunakan 4 butir cengkeh. Kombinasi bahan alami tersebut bisa membantu meredakan sakit gigi. Minumlah ketika masih dalam keadaan hangat supaya efeknya lebih maksimal .

Bagi anda yang mempunyai masalah pada pernafasan anda, anda jangan panik. Manfaatkanlah biji tanaman selasih menjadi obat alami buat menyembuhkan. Campurkan minuman jahe dengan biji selasih dan madu. Campuran tersebut dapat dipakai menjadi obat alami mengatasi gangguan pernafasan misalnya asma dan bronkitis. Semua bahan adonan tersebut rebuslah menggunakan air segelas.

Manfaat biji selasih untuk kecantikan :

1. Membantu menghaluskan kulit wajah

Bukan hanya mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, biji selasih juga dapat membuat wajah Anda menjadi halus. Dengan memanfaatkan biji tanaman bunga kemangi sebagai masker wajah. Untuk menghasilkan kinerja yang maksimal gunakan masker biji selasih secara teratur.

2. Kesehatan rambut

Biji selasih juga mengandung jumlah yang sangat tinggi dari vitamin K, protein dan zat besi. Nutrisi ini akan membantu membuat rambut kita menjadi sehat dan bersinar. Jadi, para ahli kecantikan pun menganjurkan untuk memasukan biji selasih kedalam daftar menu diet yang akan bermanfaat untuk mengurangi kerontokan rambut.

3. Mencegah munculnya jerawat

Wajah yang berjerawat tentu membuat kita menjadi tidak percaya diri dihadapan orang banyak apalagi di depan gebetan, selain itu wajah yang berjerawat juga membuat kita terlihat lebih tua. Maka untuk mencegah munculnya jerawat anda bisa memanfaatkan biji selasih agar terhindar dari masalah jerawat. Selain rajin mencuci wajah, anda bisa juga mengkonsumsi biji selasih atau mengoleskannya pada wajah.

4. Menurunkan berat badan

Biji selasih ternyata dapat digunakan untuk tujuan pengaturan dalam penurunan berat badan. Hal ini disebabkan karena biji selasih ini dipenuhi dengan kandungan serat yang dapat membuat perut kita kenyang dan tidak merasa lapar untuk jangka waktu tertentu. Karena sekarang ini banyak sekali orang termasuk kaum hawa yang mempermasalahkan kondisi tersebut yang cenderung akan mengganggu penampilan dan kepercayaan diri.

5. Mengurangi garis halus tanda penuaan pada wajah

Masker biji selasih yang Anda gunakan tidak berfungsi menghaluskan tapi juga menghilangkan keriput di wajah Anda. Garis halus yang terlihat pada wajah Anda merupakan tanda dari penuaan dini. Dan itu bisa anda atasi mengunakan biji tanaman bunga kemangi ini.

Manfaat biji selasih untuk kecantikan lainnya :

6. Dapat membantu mengecilkan perut yang buncit
7. Dapat menghilangkan kantung mata
8. Sebagai pelembab kulit wajah
9. Anti bakteri
10. Anti radang pada kulit
11. Membuat kulit lebih kencang
12. Mencegah kerontokan rambut
13. Untuk program diet
14. Membuat kulit awet muda
15. Mencegah penuaan dini
16. Mengganti sel kulit mati
17. Menghaluskan kulit
18. Memperbaiki sel kulit akibat luka
19. Menyembuhkan luka secara cepat
20. Menghilangkan flek hitam dan noda pada kulit

Cara memanfaatkan biji selasih untuk kecantikan :

Untuk menghaluskan kulit Anda mengunakan biji tanaman basil, dengan caranya sangat mudah. Tumbuklah biji tersebut secukupnya hingga halus. Kemudian campur tumbukan biji selasih menggunakan air dingin. Aduk hingga merata. Aplikasikan masker biji tanaman bunga kemangi secara merata pada wajah Anda. Biarkan selama lima belas menit, kemudian bilas dengan air bersih. Untuk Hasil yang maksimal gunakan masker biji selasih setiap hari.

Dan untuk mengatasi stres Anda karena pekerjaan atau masalah lain. Anda bisa mengkonsumsi biji selasih dengan cara menyeduh sikitar 6 Gram biji tersebut kedalam 200 cc air panas. Minumlah ramuan biji selasih 2 sdt setiap hari. Ini akan membantu Anda dalam menghilangkan stress pada pikiran Anda.



Memanfaatkan biji selasih memang sangat baik untuk kesehatan tubuh, tetapi bila digunakan secara berlebihan tentunya sangat tidak baik bagi tubuh. Efek sampingnya pun pasti ada dan bisa mengakibatkan buruk pada kulit nantinya, yang tadinya ingin tampil sempurna malah bila pemakaian secara tidak teratur membuat kulit menjadi tidak sehat. 

Beberapa efek samping yang kurang baik dalam penggunaan biji selasih:
1. Menjadikan kulit kusam
2. Terjadinya peradangan
3. Menimbulkan bakteri kurang baik pada tubuh
4. Menyebabkan iritasi
5. Terjadi Alergi

Dilihat dari efek samping penggunaan biji selasih, kita harus waspada juga, sebenarnya bila pemakaian secara teratur, tidak akan mengakibatkan efek samping, maka dari itu kami sarankan gunakan biji tanaman bunga kemangi menurut panduan para ahli medis.

Itulah manfaat yang begitu besar dari biji selasih untuk kesehatan dan kecantikan, tentunya Anda bisa memanfaatkan biji selasih untuk mengobati banyak macam penyakit. Namun ingat dibalik manfaat biji tersebut ada juga efek samping jika mengonsumsi secara berlebihan.

(Sumber: 45 Manfaat dan kasiat biji selasih untuk kesehatan, kecantikan serta efek samping, https://www.manfaat.id/biji/biji-selasih).