Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Jumat, 30 November 2018: Pesta St. Andreas, Rasul - Tahun B/II (Merah)
Bacaan: Rm 10:9-18; Mzm 19:2-3, 4-5; Mat 4:18-22
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
(1) Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan (3) penjala manusia." Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. (2) Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Renungan
1. Panggilan pemuridan
(1, 2) Pada umumnya, seorang murid yang mencari guru. Biasanya, seseorang mencari guru terkenal atau ternama untuk belajar di bawah bimbingannya. Hal sebaliknya dilakukan oleh Yesus. Bukan murid yang mencari Yesus, melainkan Yesus yang mencari murid.
Sejak mengikut Yesus, mereka memiliki misi Allah, yaitu dari penjala ikan (nelayan) menjadi penjala manusia (murid). Sebagai penjala manusia, mereka akan pergi mencari dan mengumpulkan petobat baru untuk menjadi murid-murid Yesus (Mat 28:19).
Untuk menjadi penjala manusia, mereka harus merespons dalam ketaatan dengan cara meninggalkan kehidupan lama untuk memasuki kelas pemuridan bersama Yesus.
Mereka harus melewati kelas persiapan yang diajarkan Yesus melalui perkataan, sikap, dan perbuatan-Nya.
Dengan hidup bersama-sama, mereka mengenal dan meneladani kehidupan guru-Nya. Disadari atau tidak, karakter mereka diubahkan seperti Yesus. Dengan demikian, kelak mereka akan mampu memuridkan murid-murid Yesus lainnya.
Apakah kita memiliki kerinduan menjadi murid Yesus dan berkarya seperti Kristus? Marilah kita mengevaluasi diri, seberapa dalam kita mengenal-Nya? Seberapa banyak kita telah meneladani karakter dan kehidupan Kristus?
2. Penjala manusia
Setiap orang dipanggil dan diutus untuk hidup selaras dengan kehendak Allah.
(3) Seringkali kata-kata penjala manusia itu diartikan sebagai mencari pengikut sebanyak-banyaknya! Tafsiran seperti ini tidak salah, tetapi juga kurang tepat.
"Penjala manusia" dalam bahasa Yunani "anthropous (ese) zogron", artinya menangkap manusia untuk membawanya ke kehidupan. Menangkap manusia berarti sebagai mendukung, menuntun, memelihara, atau menguatkan orang agar bisa hidup terus, membuat orang menemukan jalan yang benar.