Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Sabtu, 1 Desember 2018: Pw Dionsius dan Redemptus, Biarawan, Martir Indonesia - Tahun B/II (Merah)
Bacaan: Why 22:1-7; Mzm 95:1-2, 3-5, 6-7; Luk 21:34-36; RUybs
"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini.
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
Renungan
1. Berjaga-jagalah
Dalam hidup ini, kita seringkali terjebak dalam kemabukan dan kepentingan duniawi.
Berjaga-jaga tentu saja tidak sekedar membuka mata dan tidak tidur seperti petugas satpam.
Berjaga-jaga dalam konteks Kristiani adalah berjaga dengan disertai doa, supaya kita benar-benar diluputkan dari jerat-jerat dosa, godaan serta kejahatan yang datangnya secara tak terduga.
Berjaga dan berdoa akan membuat diri kita senantiasa siap siaga menghadapai berbagai tantangan dan kejahatan.
Di kala kita masih hidup, kita diundang untuk senantiasa mempersiapkan kedatangan Tuhan.
Tuhan akan datang serta menjemput kita pada hari kematian kita, dan Tuhan akan datang secara umum pada akhir zaman. Ia akan datang sebagai Hakim Agung mengadili orang hidup dan mati.
Sebagai orang beriman sesungguhnya Yesus Tuhan datang pada setiap kita mengikuti perayaan Ekaristi dalam rupa roti dan anggur.
Tuhan sebenarnya datang setiap saat melalui orang miskin dan orang sakit yang harus kita tolong dan kunjungi.
Untuk menyadari ini semua ini, marilah kita selalu melibatkan Tuhan dalam hidup ini.
Tuhan Yesus memberkati.