Rabu, 03 Oktober 2018

22.38 -

Ayb 19:21-27

Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya


Firman yang tertanam di dalam hatimu, 
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)


Penanggalan liturgi

Kamis, 4 Oktober 2018: PW St. Fransiskus Asisi - Tahun B/II (Putih)
BacaanAyb 19:21-27; Mzm 27:7-8a, 8b-9abc, 13-14; Luk 10:1-12; Ruybs.


1. Upah kesabaran dan ketekunan

Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah, yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu.

Renungan:

Semua orang Kristen pasti tahu tentang kisah hidup Ayub. Membicarakan Ayub berarti pula membicarakan masalah dan penderitaan yang dialaminya.
Meski mengalami penderitaan yang hebat, Ayub tetap bersabar dan bertekun di dalam Tuhan. Ia menderita, padahal ia adalah seorang yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (Ayb 1:8b). 

Sebenarnya, penderitaan yang kita alami ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan penderitaan yang Ayub alami, tetapi seringkali kita mengeluh, menggerutu, bersungut-sungut dan marah kepada Tuhan, padahal dari segala sisi kita masih lebih beruntung dari Ayub. 

Seharusnya kita bisa lebih bersabar dan kuat karena kita masih memiliki keluarga atau rekan-rekan seiman yang senantiasa men-support kita, sedangkan Ayub kehilangan keluarganya, bahkan isterinya mencemooh dan meninggalkan dia.

Mengapa Ayub bisa kuat menghadapi penderitaan yang ada? Karena Ayub tahu bahwa Tuhan yang dia sembah adalah Sang Penebus hidupnya. Semua yang terjadi dalam hidupnya, seburuk apa pun jika itu seijin Tuhan, Tuhan pasti sanggup memulihkan.

Karena itu Ayub masih bisa berkata, "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" (Ayb 2:10) Dalam kesemuanya itu Ayub harus mengalami proses, ia yakin "...akan timbul seperti emas." (Ayb 23:10). Itulah sebabnya Ayub tetap mampu bertahan di tengah penderitaan yang dialaminya.

Akhirnya , Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu (Ayb 42:10).

Tuhan Yesus memberkati.