Pages

Rabu, 29 Maret 2017

Mata jahat atau mata baik

Hidup ini dibangun sebagian besar dari apa yang dilihat. Mata yang baik atau jahat itu tergantung dari apa yang boleh masuk, atau lebih tepat tergantung dari apa yang kita izinkan masuk dalam mata kita!


Mata yang baik ada kelepnya, sehingga yang jahat tidak bisa masuk! Mungkin satu kali dengan tidak sengaja masuk, bisa timbul keinginan dalam hati akan perkara-perkara yang dilihat satu kali itu! 

Tetapi orang yang tulus dan mau langsung membuang segala keinginan-keinginan yang salah itu, lalu menutup matanya dari hal-hal yang jahat itu supaya tidak melihat kedua kalinya

Iblis sering menipu dan menyesatkan, katanya: hanya melihat-lihat saja, tidak berbuat, tidak apa-apa (... tidak mau berhenti). Iblis masuk dan ia menjadi tawanan tanpa orang lain tahu. Hidup jadi gelap, Tuhan jadi hilang dari dirinya.

Daud selalu memandang Tuhan, bahkan ia rindu matanya dicelikkan supaya bisa melihat lebih banyak Taurat dan kemuliaan Tuhan (Mzm 119:18). 

Tetapi karena keinginan-keinginan yang timbul itu tidak dibuang, maka terdorong untuk berbuat pekara-pekara yang keji: mengambil istri anak buahnya sendiri yang setia dan loyal - Batsyeba; membunuh Uria - suami dari istri yang diambil ( 2 Sam 11).

Bagaimana mata kita? Baik atau jahat?


(Sumber: Warta KPI TL No. 18/X/2005 » Mata jahat atau mata baik, Tulang Elisa No. 59)