Pages

Rabu, 29 Maret 2017

Anak ayam yang bodoh

Suatu ketika ada seekor anak ayam yang suka berkelana di pekarangan, mencari makanan. Kepadanya sudah beberapa kali diperingatkan agar tidak berkelana terlalu jauh. Mengapa? 

Karena burung elang suka datang menyambar anak-anak ayam. Begitu percaya diri anak ayam itu sehingga ia meremehkan peringatan itu dan terus saja berkelana ke segala penjuru.

Pada suatu hari, seekor elang yang sedang kelaparan mengintai anak ayam mungil itu dan menukik tajam ke arahnya. Melihat elang itu, sang induk ayam berteriak memberi pertanda agar semua anak ayam berlindung di bawah naungan sayapnya. 

Semua anak ayam melejit ke arah induknya, mencari perlindungan, kecuali anak ayam yang masih mengembara kian kemari mencari makanan. 

Elang itu menukik ke dekat anak ayam itu. Cakarnya dengan lembut mencengkram anak ayam itu dan membawanya terbang.

Sambil mencengkram anak ayam itu kuat-kuat, namun lembut, sang elang mengudara ke tempat tinggalnya di atas gunung. Tidak menyadari dirinya dibawa terbang oleh seekor elang, anak ayam itu berpikir bahwa akhirnya ia dapat terbang juga. 

Ketika anak ayam itu sedang mencari makanan di tempat baru, sang elang mematuk dan membutakan mata si anak ayam dengan patuknya yang keras dan tajam. Sewaktu anak ayam itu tertatih-tatih ke sana ke mari, sang elang segera memakannya, potong demi potong.

Iblis dengan liciknya dan dengan begitu halus menipu orang yang menjauh dari hadirat Allah, sehingga orang itu mengira dirinya baik-baik saja dan bahkan masih menikmati berkat dari Allah. 

Karena kehidupan rohaninya sudah dibutakan dan sudah menjadi gelap, orang itu akan lebih jauh lagi terpikat oleh segala macam kejahatan (terus-menerus hidup dalam dosa dan memberontak terhadap Allah).

(Sumber: Warta KPI TL No. 19/XI/2005).