Pada saat dibaptis, kita dibaptis dengan Roh Kudus dan api (Luk 3:16). Oleh bilur-bilur yang berdarah Dia membersihkan kejahatan kita dan pukulan-Nya membersihkan lubuk hati kita (Ams 20:30) sehingga kita mempunyai hati nurani yang baik (1 Pet 3:21).
Jika kita hidup tanpa Roh Kudus, kita akan dikuasai oleh keinginan-keinginan dunia (Yud 19). Akibat pergaulan kita dengan dunia, kita dapat mendukakan Roh Kudus (Yes 63:10; Ef 4:30), bahkan juga dapat menghujat Roh Kudus (Mat 12:31-32; Mrk 3:29; Luk 12:10).
Jadi, kita harus berdoa dalam Roh kudus, karena Dialah yang membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa; Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan (Yud 20; Rm 8:26).
Firman Kebenaran adalah Injil Keselamatan. Ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya (Ef 1:13)
Maka selagi Yesus berada bersama-sama kita, Dia mengatakan (Yoh 14:15-31; 16:4 b-15):
Jika seorang mengasihi-Nya, ia akan menuruti firman-Nya dan Bapa-Nya akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Dia tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu, tetapi Dia akan minta kepada Bapa seorang Penolong/Penghibur yang lain (Roh Kebenaran/Roh Kudus).
Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia, tetapi kita dapat melihat-Nya karena Dia akan menyatakan diri-Nya kepada kita.
Dia hidup dan kita pun akan hidup. Pada waktu itulah kita akan tahu, bahwa Dia di dalam Bapa-Nya dan kita di dalam-Nya dan Dia di dalam kita, sebab Dia menyertai kita dan akan diam di dalam kita.
Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkanmu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Dia akan menginsyafkan dunia akan dosa (karena mereka tidak percaya kepada-Ku), akan kebenaran (karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi), akan penghakiman (karena penguasa dunia ini telah dihukum).
Dia akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran; sebab Dia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Dia akan memberitahukan kepada kita hal-hal yang akan datang. Jadi, janganlah anggap enteng didikan Tuhan apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak … jikalau kita bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kita bukanlah anak tetapi adalah anak-anak gampang (Ibr 12:5-8).
Marilah kita belajar dari Saul (1 Sam 10:6-7, 9-13) dan Simon penyihir (Kis 8:13-23)
Roh Tuhan akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain (Allah mengubah hatinya menjadi lain). Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka. Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau
» Pada waktu Allah membongkar hatinya, maka seluruh niat buruk yang ada dalam hatinya akan hilang. Tidak ada kuasa pengurapan sebelum hati diubahkan menjadi yang lain. Inilah pentingnya memilih pergaulan yang baik, jika pergaulan kita buruk maka akan merusakkan kebiasaan yang baik (1 Kor 15:33).
Sesudah dibaptis, Simon penyihir senantiasa bersama-sama dengan Filipus. Ketika dia melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, katanya: “Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus.”
Tetapi Petrus berkata kepadanya: “Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.
Jadi bertobatlah dari kejahatan ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; sebab kulihat, bahwa hatimu seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan.”
» Jika seseorang rindu dipakai hidupnya oleh Allah, hatinya harus lurus di hadapan Allah dan selalu bersedia diluruskan hatinya oleh Tuhan dengan berbagai macam peristiwa di dalam kehidupan ini (Ams 27:17 - Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya).
Jadi, janganlah menganggap diri sendiri adalah orang yang sangat penting dalam pelayananan tetapi perhatikanlah sikap hati kita.
Jika ada kepincangan di hati kita (Bil 23:21, 23; 25:1-3; Mzm 73:27 – berzinah secara roh) maka Allah tidak lagi menjadi Juruselamat dalam kesesakan kita melainkan Dia akan berubah menjadi musuh kita dan Dia sendiri akan berperang melawan kita (Yes 63:8-10).
Jadi, berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kita beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi semuanya itu, dan supaya kita tahan berdiri di hadapan Anak Manusia (Luk 21:36).
(Sumber: Warta KPI TL No. 90/X/2011 » Renungan KPI TL tgl 30 Juni, Dra Yovita Baskoro, MM).