19.46 -
SP Markus
Mrk 6:7-13
Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Bacaan: 1 Raj 2:1-4,10-12; MT 1 Taw 29:10, 11ab, 11d-12a, 12bcd; Mrk 6:7-13; RUybs.
Minggu, 15 Juli 2018: Hari Minggu Biasa XV - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Am 7:12-15; Mzm 85: 9ab, 10, 11-12, 13-14; Ef 1:3-14; Mrk 6:7-13
Kamis, 7 Februari 2019: Hari Biasa IV - Tahun C/I (Hijau)
Bacaan: Ibr 12:18-19, 21-24; Mzm 48:2-3a, 3b-4, 9, 10, 11; Mrk 6:7-13
Bacaan: Ibr 12:18-19, 21-24; Mzm 48:2-3a, 3b-4, 9, 10, 11; Mrk 6:7-13
Ia memanggil kedua belas murid itu dan (1) mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya (2) jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.
Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka."
Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
(1) Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya. Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan (Pkh 4:9-12)
Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah-peraturan dan ketentuan-Nya, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan supaya Tuhan menepati janji yang diucapkan-Nya.
Berbahagialah orang yang takut akan Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Harta dan kekayaan ada di dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya (Mzm 112). Orang Kristen adalah bendahara harta pusaka Tuhan (KGK 952; Bdk. Luk 16:1,3).
(1) Mengapa berdua-dua? Yesus sangat menyadari keterbatasan dan kelemahan para murid-Nya. Pergi berdua-dua mengandaikan mereka saling meneguhkan dan menguatkan, sekaligus hendak menegaskan bahwa yang disampaikan mereka sungguh-sungguh warta kebenaran.
(2) Wah, berat sekali! Masa mengadakan perjalanan jauh tidak boleh membawa bekal apa-apa dan hanya mengharapkan penyelenggaraan ilahi? Justru, yang membekali para murid ini adalah pribadi dan kuasa/rahmat Yesus sendiri, namun bentuknya berbeda.
Pertama, para murid dibekali dan diutus untuk membawa damai Kristus ke setiap rumah. Jika orang menerimanya pasti hatinya terketuk dan akan mempersilahkan mereka masuk.
Kedua, mereka dibekali kuasa untuk menyembuhkan. Biasanya, keluarga si sakit pasti akan menerima mereka sebagai saudara, walaupun para murid tidak menuntut imbalan,.
Dengan melarang para murid-Nya untuk membawa bekal, Yesus mengajarkan pada mereka untuk berani dan yakin bahwa siapa yang melakukan kehendak Allah tidak akan kekurangan, karena Allah Bapa mereka akan memelihara mereka.
Tuhan Yesus memberkati.
(2) Penegasan Yesus kepada murid-Nya dalam persiapan misinya ini bukan karena barang-barang itu tidak perlu, melainkan kalau para murid disibukkan dengan uang, pakaian, dan barang lain maka perhatiannya tidak pada pelayanan dan misi tetapi pada apa yang melekat pada dirinya.
Berkat pembaptisan, setiap dari kita tidak hanya dikuduskan, melainkan dipilih dan diutus mengobarkan budaya kebenaran dalam semangat kenabian, untuk mewujudkan kekudusan hidup dalam semangat imamat dan membangun persekutuan sebagai citra Allah dalam semangat rajawi.
Tuntutan zaman ini membutuhkan para murid Yesus yang setia pada Sabda Allah yang terwujud dalam hidup yang konkret.
Tuhan Yesus memberkati.
3. Dipilih dan diutus
(2) Penegasan Yesus kepada murid-Nya dalam persiapan misinya ini bukan karena barang-barang itu tidak perlu, melainkan kalau para murid disibukkan dengan uang, pakaian, dan barang lain maka perhatiannya tidak pada pelayanan dan misi tetapi pada apa yang melekat pada dirinya.
Berkat pembaptisan, setiap dari kita tidak hanya dikuduskan, melainkan dipilih dan diutus mengobarkan budaya kebenaran dalam semangat kenabian, untuk mewujudkan kekudusan hidup dalam semangat imamat dan membangun persekutuan sebagai citra Allah dalam semangat rajawi.
Tuntutan zaman ini membutuhkan para murid Yesus yang setia pada Sabda Allah yang terwujud dalam hidup yang konkret.
Tuhan Yesus memberkati.