Pages

Rabu, 25 Maret 2020

Tali sipat



[Am 7:7-9] Inilah yang diperlihatkan-Nya kepadaku: Tampak Tuhan berdiri dekat sebuah tembok yang tegak lurus, dan di tangan-Nya ada tali sipat. Lalu berfirmanlah Tuhan kepadaku: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawabku: "Tali sipat!" Berfirmanlah Tuhan: "Sesungguhnya, Aku akan menaruh tali sipat di tengah-tengah umat-Ku Israel; Aku tidak akan memaafkannya lagi. Bukit-bukit pengorbanan dari pada Ishak akan dilicin tandaskan dan tempat-tempat kudus Israel akan diruntuhkan, dan Aku akan bangkit melawan keluarga Yerobeam dengan pedang." 

Tali Sipat adalah alat ukur atau alat penimbang yang gunanya untuk melihat apakah sebuah bangunan tersebut tegak lurus atau tidak. Alat ini sangat penting karena akan membantu mata kita yang terbatas. 

Pada saat seorang tukang bangunan mendirikan sebuah tembok atau dinding, ia akan membentangkan benang untuk memastikan dinding yang sedang dibangun lurus. Ia membutuhkan seutas benang yang diberi beban supaya benang itu lurus. Gaya gravitasi akan menarik beban itu sehingga benang membentuk garis tegak lurus. Dengan mendekatkan benang, yang disebut sebagai tali sipat, itu ke dinding yang sedang dibangun, seorang tukang akan mengetahui apakah tembok itu tegak lurus atau tidak. Tanpa tali sipat, sangat sulit bagi tukang untuk membuat dinding yang lurus.

Allah menyatakan bahwa Dia akan menaruh tali sipat ditengah bangsa Israel, mengapa? Karena bangsa Israel sudah berlaku bengkok, dan Allah mau mereka menjadi sadar dan akhirnya menjadi lurus kembali. 

Tuhan menetapkan hidup kita sebagai bangunan rohani. Tuhan ingin bangunan hidup kita tegak lurus. Menurut Yesaya 28:17, tali sipat itu adalah kebenaran dan, dalam Yohanes 17:17, kebenaran adalah firman Tuhan. Kita harus selalu mendekatkan diri kepada kebenaran firman Tuhan sehingga kita mengerti apakah bangunan hidup kita tegak lurus atau tidak di hadapan Tuhan.

Bagi kita firman Tuhan adalah tali sipat yang akan mengukur apakah kita masih lurus dihadapan Tuhan atau tidak. Jangan pernah mengukur diri dengan ukuran diri sendiri karena hanya akan menghasilkan ukuran yang salah dan kompromi. Pakailah ukuran Allah, tali sipat Allah yaitu firman Tuhan. Mari kita senantiasa membawa bangunan hidup kita dekat dengan kebenaran firman Tuhan dan memastikan bangunan hidup kita tegak lurus di hadapan-Nya.

(Sumber: Warta KPI TL No. 177/I/2020).