[KGK 1602*] Kitab Suci mulai dengan penciptaan pria dan wanita menurut citra Allah Bdk. Kej 1:26-27. dan berakhir dengan visiun "perjamuan kawin Anak Domba" (Why 19:7.9).
Dari halaman pertama sampai halaman terakhir Kitab Suci berbicara tentang Perkawinan dan "misterinya", tentang penetapan dan artinya, yang Allah berikan kepadanya, tentang asal dan tujuannya, tentang pelaksanaannya yang berbeda-beda dalam seluruh proses sejarah keselamatan, tentang kesulitan yang timbul dari dosa, dan pembaharuan "dalam Tuhan"- (I Kor 7:39) dalam Perjanjian Baru Kristus dan Gereja (Ef 5:31-32).
[KGK 3693#] Pria dan wanita diciptakan, artinya, dikehendaki Allah dalam persamaan yang sempurna di satu pihak sebagai pribadi manusia dan di lain pihak dalam kepriaan dan kewanitaannya. "Kepriaan" dan "kewanitaan" adalah sesuatu yang baik dan dikehendaki Allah: keduanya, pria dan wanita, memiliki martabat yang tidak dapat hilang, yang diberi kepada mereka langsung oleh Allah, Penciptanya (Kej 2:7.22). Keduanya, pria dan wanita, bermartabat sama "menurut citra Allah". Dalam kepriaan dan kewanitaannya mereka mencerminkan kebijaksanaan dan kebaikan Pencipta.
[KGK 796#] Kesatuan antara Kristus dan Gereja, Kepala dan anggota-anggota Tubuh, berarti juga bahwa kedua-duanya memang berbeda satu dari yang lain, tetapi berada dalam hubungan yang sangat pribadi. Aspek ini sering dinyatakan dengan gambar mempelai pria dan wanita. Bahwa Kristus adalah pengantin pria dari Gereja, telah dinyatakan oleh para nabi, dan Yohanes Pembaptis mengumumkannya (Yoh 3:29). Tuhan sendiri menyebut diri sebagai "pengantin pria" (Mrk 2:19) (Mat 22:1-14; 25:1-13).
Sang Rasul melukiskan Gereja dan setiap umat beriman, yang adalah anggota Tubuh Kristus, sebagai seorang mempelai wanita, yang ia tempatkan sebagai "tunangan" Kristus Tuhan, supaya ia menjadi satu roh dengan Dia (1 Kor 6:15-17; 2 Kor 11:2). Ia adalah pengantin wanita tanpa cacat dari Anak Domba tanpa cacat, (Why 22:17; Ef 1:4; 5:27) yang "Kristus ... kasihi dan untuknya Ia telah menyerahkan diri-Nya, ... untuk menguduskannya" (Ef 5:25-26), yang telah Ia ikat dengan diri-Nya melalui perjanjian abadi, dan yang Ia rawat seperti tubuh-Nya sendiri (Ef 5:29).
"Seluruh Kristus, Kepala dan Tubuh, satu dari yang banyak ... Apakah Kepala yang berbicara atau Tubuh yang berbicara, selalu Kristuslah yang berbicara: Ia berbicara baik dalam peranan-Nya sebagai Kepala [ex persona capitis], maupun dalam peranan Tubuh (ex persona corporis). Apa yang tertulis? Keduanya menjadi satu daging. Itu adalah rahasia yang sangat dalam; saya mengenakannya kepada Kristus dan Gereja (Ef 5:31- 32). Dan Tuhan sendiri berkata dalam Injil: Jadi mereka bukan lagi dua melainkan satu daging (Mat 19:6). Seperti kamu tahu, ada dua pribadi tetapi di pihak lain hanya satu oleh hubungan perkawinan ... Sebagai kepala Ia menamakan diri mempelai pria, sebagai tubuh mempelai wanita" (Agustinus, Psal. 74,4).