Bagi Yosep, Tuhan yang datang memberitahu rencana-Nya melalui mimpi sudah cukup untuk membuatnya mengambil keputusan. Ia merawat Yesus hingga dewasa dan memulai karya-Nya.
Seorang ayah dalam keluarga Katolik mestinya mempunyai semangat yang sama. Semangat yang mau memberi diri demi keutuhan dan perkembangan keluarganya. Dengan begitu, keluarga kecilnya akan hidup dalam lindungan kasih Allah.
Mengingat peran ayah dalam keluarga Katolik yang sangat penting tersebut, seorang laki-laki mesti menyiapkan diri dengan sangat baik ketika ia memutuskan untuk menikah. Tidak main-main, ia harus membawa kegembiraan dalam keluarga kecilnya.
Maka Kitab Suci yang adalah Kabar Gembira dapat menjadi sumber inspirasi bagi seorang ayah dalam keluarga Katolik dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya.
Berikut ini adalah 5 ayat Kitab Suci yang darinya kita belajar dan melatih diri sebagai seorang calon ayah yang sukses.
1. Memberi contoh (3 Yoh 1: 4 » Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran)
Peran ayah dalam keluarga Katolik tak dipungkiri adalah memberi contoh. Ia harus bisa menjadi teladan bagi sanak keluarga dan seisi rumahnya.
2. Memberi kasih sayang (Mzm 103:13 » Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Seorang ayah dalam keluarga harus bisa memancarkan kasih sayang kepada semua orang di sekitarnya. Kedewasaan seorang ayah terukur melalui kasih sayang yang ia perlihatkan dalam keluarga.
3. Menyediakan yang terbaik (Mat 7:9-11 » Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya)
Gambaran yang sangat indah tentang hati seorang ayah dalam keluarga Katolik. Di sana dikatakan bahwa seorang ayah adalah sosok yang selalu menyediakan roti dan ikan. Maka seorang ayah dalam keluarga mesti menyediakan yang terbaik buat anak-anak dan istrinya. Ia mesti mencukupi kebutuhan jasmani dan rohani mereka.
4. Seorang guru (Ams 4:1-2 » Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku.
Seorang ayah mempunyai tugas untuk mengajarkan hal-hal baik kepada anak-anaknya.
5. Pewaris nilai-nilai kebajikan (Ams 20:7 » Orang benar yang bersih kelakuannya, berbahagialah keturunannya)
Dalam ilmu sosial kita diajarkan bahwa keluarga adalah pranata sosial pertama, di mana seorang anak belajar tentang nilai-nilai. Maka di situlah peran seorang ayah, yaitu mewariskan nilai-nilai yang baik dan benar kepada anak-anaknya.
(Sumber: Katolikpedia.id).