Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Jumat, 18 Mei 2918: Hari Biasa Pekan VII Paskah - Tahun B/II (Putih)
Bacaan: Kis 25:13-21; Mzm 203:1-2, 11-12, 19-20ab; Yoh 21:15-19
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Renungan
1. Agape
Yesus menanyai Petrus sampai tiga kali: “Apakah engkau mengasihi Aku? Petrus bukannya marah, tetapi sedih sebab ia teringat sudah tiga kali pula ia menyangkal Yesus.
Yesus mengulangi pertanyaannya bukan karena Yesus tidak tahu jawaban Petrus, tetapi ia mau Petrus sungguh-sungguh mencerna pertanyaan itu dan menjawabnya dengan sadar. Pertanyaan Yesus tidak sekedar apakah Petrus mencintai-Nya sebagai saudara (Philia), tetapi mencintai-Nya lebih dalam yaitu dengan cinta pengorbanan (Agape).
Tanda cinta Petrus itu memang pernah tampak. Ia pernah menghunus pedang melawan Malkhus yang mencoba menangkap Yesus. Ia pernah juga berkata rela mati untuk Yesus. Benarkah demikian? Yesus menantikan buktinya.
Petrus akhirnya menjawab: “ Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau”. Benar, Petrus mengasihi Yesus sampai mati. Ia wafat dengan cara disalibkan, tapi tidak sama dengan Gurunya. Ia mau mati disalibkan dengan kepada kebawah .