Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Rabu, 23 Mei 2018: Hari Biasa VII - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: Yak 4:13-17; Mzm 49:2-3, 6-7, 8-10, 11; Mrk 9:38-40
Kata Yohanes kepada Yesus: (1) "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
Tetapi kata Yesus: (2) "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita."
Renungan
1. Orang yang rendah hati dapat menghargai karya orang lain
(1) Yang menggelisahkan Yohanes dari peristiwa itu bukanlah soal orang itu mengusir setan demi nama Yesus, tetapi karena orang yang melakukan itu bukan dari kelompok mereka. Mungkin Yohanes berharap Yesus menegur orang tersebut.
(2) Yesus menegaskan bahwa Yohanes telah salah meresponi peristiwa tersebut. Bagi Yesus, lawan yang sebenarnya yang luput dari pengamatan Yohanes adalah iblis itu sendiri.
Yesus mengajarkan para murid untuk memiliki sikap rendah hati sebab hanya orang yang rendah hati akan dapat menghargai karya orang lain. Sikap seperti inilah yang harus kita miliki dalam hidup kita bersama agar tercipta harmoni.
Hanya dengan kerendahan hati, seseorang dapat dengan bijaksana menentukan mana yang sebenarnya lawan dan mana yang kawan. Tanpa kerendahan hati orang akan cenderung menjadikan sesamanya adalah lawan.