Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Selasa, 29 Mei 2018: Hari Biasa VIII - Tahun B/II (Hijau)
Bacaan: 1 Ptr 1:10-16; Mzm 98:1, 2-3ab, 3c-4; Mrk 10:28-31
Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!"
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu (1) sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan (2) pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Renungan
1. Upah mengikuti Kristus
Di setiap masa ada banyak orang Kristen yang kehilangan semangat dalam mengiring Tuhan. Mereka tidak lagi antusias terhadap perkara-perkara rohani. Apa penyebabnya?
Mereka berpikir bahwa dengan menjadi pengikut Kristus akan terbebas dari masalah, kesulitan atau penderitaan. Kenyataannya? Masalah demi masalah, ujian demi ujian harus mereka alami, sementara kehidupan orang-orang di luar Tuhan sepertinya enak, lancar, fine-fine saja. Kita benar-benar dibuat iri dan cemburu bila memperhatikan mereka (Mzm 73:3).
Saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Kor 15:58).
Tuhan Yesus menegaskan pula bahwa ada upah yang Dia sediakan bagi orang-orang yang setia mengiring Tuhan (1, 2). Bila kita menyadari hal ini, maka tidak seharusnya kita menjadi lemah, kecut dan tawar hati. Justru kita harus makin giat melayani pekerjaan-Nya.
Jadi, selagi ada waktu dan kesempatan, jangan pernah sia-siakan. Mari kita maksimalkan setiap potensi atau talenta yang sudah diberikan Tuhan bagi kita karena besar upah yang menanti bagi kita yang tetap setia sampai pada kesudahannya!