Pages

Selasa, 25 Juni 2019

Tidak ada hal benar, di mata orang-orang yang salah

Suatu hari ada seorang wanita muda yang datang kepada Guru bijak dan bertanya: "Guru mengapa ya kok ada orang yang kerjanya setiap hari itu menghujat orang lain dengan kata-katanya yang pedas dan kasar ya? Mengapa saya tidak pernah mendengar sekalipun ia memuji orang lain, kalaupun memuji itu malah bentuknya seperti sindiran yang menyakitkan."

Dengan lembut sang guru bijak berkata: "Begini ya nak, jika kamu hanya punya gula maka yang kamu bisa berikan pada orang lain itu ya gula yang manis. Begitupun jika kamu cuma punya sambal, yang kamu bisa berikan pada orang lain itu ya cuma sambal yang pedas. Jadi jika ada orang yang selalu berkata-kata pedas pada orang lain, mungkin yang dia punya ya cuma itu! Dan tidak ada yang lainnya lagi yang bisa dia berikan pada orang lain. Nah pertanyaannya, kamu sendiri sekarang punya apa yang ingin kamu bagi dan berikan pada orang lain? Kata-kata yang manis atau yang pedas? Karena sesungguhnya kamu tidak bisa membagi atau memberi apa yang kamu tidak miliki dalam diri dan pikiran kamu."

Wanita muda itu tiba-tiba saja terdiam, merenungkan apa yang baru saja dia dengar dari sang Guru bijak dan berusaha bertanya pada batin kecilnya, terutama pada bait "Nah pertanyaannya, kamu sendiri sekarang punya apa yang ingin kamu bagikan dan berikan pada orang lain "kata-kata yang manis atau yang pedas? Karena sesungguhnya kita "tidak bisa" membagi atau memberi apa yang kita "tidak miliki" dalam diri dan pikiran kita".

Pesan moralnya:

Mari kita bersihkan "hati dan pikiran" kita dari rasa iri, benci, dengki dan serakah, maka semuanya akan mengalir dan ter-implementasi dengan sendirinya tanpa adanya paksaan atau kemunafikan.

Mari kita jalani semuanya dengan ikhlas dan sabar. Suka atau tidak suka, apa yang kita tabur itulah yang nantinya akan kita tuai.

Janganlah kita menyimpan kekecewaan, kepahitan, kebencian, kemarahan dan dendam masa lalu karena hanya akan menjadi "penyakit" dan berbau busuk dan akan selalu berkata-kata pedas dan menyakitkan.

Hidup dalam kemarahan dan kebencian di hati kita, hanya akan menyakiti diri kita sendiri lebih dari orang yang kita benciMenaklukkan diri sendiri sesungguhnya jauh lebih baik daripada menaklukkan orang lain. Ia yang dapat mengendalikan diri sendiri akan mampu mengendalikan perbuatannya.