Sarapan Pagi
Agar Jiwa Kita Disegarkan Oleh-Nya
Firman yang tertanam di dalam hatimu,
yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
(Yak 1:21)
Penanggalan liturgi
Kamis, 9 Mei 2019: Hari Biasa Pekan III Paskah - Tahun C/I (Putih)
Bacaan: Kis 8:26-40; Mzm 66:8-9, 16-17, 20; Yoh 6:44-51
Kemudian (1A) berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.
Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
Lalu (1B) kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"
Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu (2) ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."
Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.
Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.
Renungan
1. Teruslah bersaksi bagi Kristus
(1AB) Kesaksian Filipus kepada seorang pejabat Etiopia dituntun oleh malaikat Allah.
(2) Roh Kudus tidak pernah memaksa orang untuk merespons Kabar Baik dalam Kristus. Setiap orang bebas menggunakan kehendak bebasnya untuk memilih.
Bagaimana caranya agar seseorang dapat merespons keselamatan Allah? Setidaknya ada dua hal, yaitu kuasa Roh Kudus dan hati yang terbuka. Keduanya bukan bagian kita.
Bagian kita hanya mewartakan Injil dan memohon kuasa Allah membimbing dan menolong kita. Karena itu, janganlah kecewa apabila ditolak. Teruslah bersaksi bagi Kristus!